TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perkembangan ilmu teknik terus mengalami perubahan yang signifikan sejak manusia pertama kali menemukan bentuk bulat yang kemudian dikenal sebagai roda untuk transportasi sampai ke era artificial intelligence, otomasi robot, blockchain techonology, edge computing, virtual dan augmented reality, cyber security hingga pemanfaatan internet of things saat ini dalam berbagai bidang teknik.
Demikian dikemukakan Dekan Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI) Dr. Ir. Hendri D.S. Budiono, M.Eng dalam keterangannya, Jumat (8/11/2019).
"Engineer atau insinyur, dalam penyebutan sehari-hari, adalah setiap orang yang memiliki profesi dalam berbagai bidang keteknikan," ujarnya.
Tugas para insinyur ini, menurut dia, adalah merekayasa solusi terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi dengan menggunakan pendekatan ilmiah dan teknologi.
Baca: Sah Prabowo Subianto Ajukan 4 Nama Jadi Pendamping Anies Baswedan, Ahmad Dhani, PKS Bakal Gigit Jari
Hingga tahun 2018, berdasarkan data, Indonesia memiliki 750.000 orang yang bergelar Sarjana Teknik atau Insinyur Profesional, namun hanya 9.000 orang atau 1.2% saja dari angka itu yang bekerja sesuai dengan bidang keilmuannya.
Hendri mengatakan sebagai salah satu fakultas terbesar dan tertua di Universitas Indonesia, Fakultas Teknik merasa terpanggil untuk melakukan program edukasi dan meningkatkan awareness di masyarakat Indonesia akan pentingnya dan betapa menariknya kehidupan dan profesi seorang tukang Insinyur.
"Sejarahnya usia Fakultas Teknik UI lebih tua dari 55 tahun, dengan lebih dahulu berdiri di Bandung, dan saat ini dikenal sebagai Institut Teknologi Bandung," ujarnya.
Secara resmi berdiri di Jakarta dengan restu dari Bung Karno pada 17 Juli 1964, saat ini Fakultas Teknik UI memiliki 61 Guru Besar (terbanyak di Universitas Indonesia), 239 dosen tetap dengan 80% bergelar Doktor, 5376 mahasiswa program sarjana, 1436 mahasiwa program magister, 62 mahasiswa program profesi dan 237 mahasiswa program doktor.
"Pada usia yang ke 55 ini, Fakultas Teknik Universitas Indonesia semakin berkomitmen meningkatkan kontribusi kepada masyarakat," katanya.
Selain menyelenggarakan program-program pendidikan yang dibutuhkan masyarakat dan dilaksanakan dengan metode-metode pembelajaran terkini, menurut Hendri, Fakultas Teknik UI juga mengedepankan riset-riset yang adaptif dan solutif terhadap permasalahan bangsa dan membawanya ke tengah masyarakat melalui Expo dan Pameran Produk Riset Inovasi Unggulan Fakultas Teknik UI di Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan pada tanggal 7-10 November 2019, dengan harapan dapat meningkatkan minat generasi muda terhadap Teknologi dan profesi perekayasa (engineer).
"Berbagai pencapaian membanggakan telah dicapai FTUI selama perjalanan 55 tahun," ujarnya.
Menurut Hendri, tahun ini beberapa mahasiswa FTUI berhasil melakukan terobosan inovasi dan penelitian, antara lain Zat Alternatif Anti Kanker Serviks dari racun duri ikan Lionfish yang berhasil medali emas pada ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS), Smart-belts sabuk pengaman dengan sensor untuk pesawat terbang, Cleft Sintesa simulator anatomis untuk penanganan bibir sumbing di Indonesia, dan masih banyak lagi.
Para dosen peneliti FTUI juga menciptakan berbagai produk riset unggulan.
Diantaranya seperti Inkubator Bayi Hemat Energi untuk bayi prematur yang membantu masyarakat menengah ke bawah, Ice Slurry Generator pembuat bubur es dari air laut untuk membantu nelayan mengawetkan ikan, Tablet Degasser dan Alfluks dari bahan lokal untuk menghasilkan produk pengecoran logam yang bebas cacat, TaLis - Tabung Listrik solusi bagi permasalahan kebutuhan listrik di daerah tertinggal, Unit Reserve Osmosis yang mengolah air laut menjadi air bersih dan air minum untuk membantu daerah-daerah yang kekurangan air bersih, serta berbagai inovasi lain yang dipamerkan pada expo tersebut.
"Sebagai salah satu cara mengakrabkan konsep keteknikan kepada generasi milenial, Fakultas Teknik UI juga merancang dan meluncurkan FTUI Mobile Game," ujar Hendri.
Menurut dia game ini akan memperkenalkan berbagai departemen yang ada di Fakultas Teknik dan dirancang untuk memberikan tantangan untuk menyelesaikan setiap levelnya sekaligus sharing dasar-dasar ilmu teknik bagi para user-nya.
"Salah satu pencapaian paling membanggakan bagi Fakultas Teknik UI adalah komitmen memberikan akses pendidikan terbaik kepada masyarakat Indonesia terutama di daerah bencana dengan mendirikan enam Sekolah Indonesia Cepat Tanggap (2 sekolah di Lombok, 1 sekolah di Sumbawa, dan 3 sekolah di Palu yang baru diresmikan bulan Oktober) serta mendapatkan penghargaan FutureArc Asia Pasifik 2019," ujarnya.
Dengan sekolah-sekolah yang dibangun dengan cepat ini, pihaknya berharap anak-anak di daerah bencana dapat segera bersekolah kembali di lingkungan yang lebih baik dari sebelumnya.
"FTUI juga berkomitmen penuh terhadap pelestarian lingkungan dengan mencanangkan program zero plastic waste dilingkungan Fakultas Teknik dengan menyediakan tujuh drinking fountain di lingkungan kampus, dua retention pond, pengadaan Instalasi Pengolahan Air Limbah, menjadikan Fakultas Teknik fakultas terhijau di Universitas Indonesia," kata Hendri.