TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Abdul Kahar Muzakir menjadi satu dari sekian tokoh yang dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh pemerintah Indonesia pada siang hari ini, Jumat (8/11/2019) di Istana Negara.
Dikutip dari laman Muhammadiyah, Prof Abdul Kahar Muzakir, sosok pemikir muda Islam yang berkiprah menentukan diplomasi di Timur Tengah untuk pengakuan kemerdekaan Indonesia.
Abdul Kahar Muzakir, lulusan Al-Azhar Cairo Mesir, mempelopori dukungan dari negara-negara Islam atas pengakuan Indonesia Merdeka.
Baca: Presiden Jokowi Akan Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional Kepada Enam Tokoh
Ia merupakan putra asli Kotagede Yogyakarta yang memiliki kiprah didunia pendidikan.
Abdul Kahar Muzakir tercatat pernah menjabat Rektor Universitas Islam Yogyakarta 1948-1960.
Beliau juga menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), serta anggota panitia sembilan yang merumuskan Piagam Jakarta, sebagai permulaan pembukaan undang-undang dasar 1945 dan Pancasila.
Baca: Muhammadiyah: Sudahi Bicara Soal Radikalisme
Ketua PP Muhammadiyah, Dadang Ahmad menuturkan, nama Abdul Kahar Muzakir, sebelumnya diusulkan oleh Pimpinan Pusat Muhammdiyah untuk dijadikan pahlawan nasional kepada pemerintah.
"Alhamdulillah Muhammadiyah berterimakasih kepada Pemerintah atas penganugerahan gelar pahlawan kepada tokoh Muhamandiyah (Abdul Kahar Muzakir), karena beliau nyata berjasa dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia," kata Dadang, saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (8/11/2019).
Ia menambahkan, setidaknya telah ada 12 tokoh Muhamadiyah yang mendapat gelar Pahlawan, diantaranya Ki Bagus Hadikusumo (2015) dan Kasman Singodimedjo (2018).