News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hari Pahlawan

Hari Pahlawan, 4 Tempat Bersejarah di Surabaya Jadi Saksi Bisu Perjuangan Para Pahlawan

Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang tentara Inggris tengah beraksi di Surabaya pada November 1945. Jelang Hari Pahlawan - Inilah Pencabut Nyawa Jenderal Mallaby, Picu Pertempuran 10 November Surabaya.

TRIBUNNEWS.COM - Hari Pahlawan diperingati setiap tanggal 10 November, sebagai tanda bukti untuk megenang dan menghargai jasa para pahlawan kita yang berjuang membela kesejahteraan dan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Dikenal sebagai Kota Pahlawan, Surabaya mempunyai beragam destinasi bersejarah mulai dari Hotel Majapahit atau yang dulu lebih dikenal dengan nama Hotel Yamoto sampai Jebatan Merah dan lain sebagainya.

Dilansir dari Tayangan Tribun Travel dan tribunjatim.com berikut ini adalah 4 tempat wisata yang memiliki nilai sejarah yang ada di Kota Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur:

1. Tugu Pahlawan

Tugu Pahlawan adalah sebuah monumen yang jadi bangunan iconic yang ada di Kota Surabaya.

Tugu ini terletak di tengah Taman Kebonrojo, di seberang kantor Gubernur Jawa Timur.

Tinggi monumen ini adalah 41,15 meter dan berbentuk seperti lingga atau paku terbalik.

Monumen ini dibangun dengan bentuk lengkungan-lengkungan sejumlah 10 lengkungan yang terbagi atas 11 ruas.

Bentuk bangunan dari Tugu Pahlawan ini memiliki makna tersirat yaitu tinggi, ruas, dan lengkungannya mengandung makna tanggal 10, bulan 11, tahun 1945 yang mengartikan tragedi 10 November 1945 yang bersejarah.

Tugu Pahlawan (youtube)

Tugu Pahlawan dibangun untuk memperingati peristiwa Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, di mana masyarakat Surabaya berjuang melawan pasukan Sekutu bersama Belanda yang hendak menjajah kembali Indonesia.

Monumen Tugu Pahlawan menjadi pusat perhatian setiap tanggal 10 November mengenang peristiwa pada tahun 1945 ketika banyak pahlawan yang gugur dalam perang kemerdekaan.

Monumen ini diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1952.

Di dekat tugu ini terdapat sebuah museum, letaknya di bawah piramida yang terbuat dari kaca.

Patung peraga dan ukiran yang menggambarkan peristiwa 10 November 1945, koleksi pidato Bung Tomo dan rekaman suara Bung Tomo saat menolak ultimatum tentara Sekutu yang mengharuskan rakyat Surabaya menyerah, semua benda bersejarah ini disimpan di tempat tersebut.

2. Gedung Internatio

Gedung Internatio adalah sebuah gedung bersejarah di Surabaya, Jawa Timur, Indonesia.

Setelah pasukan Sekutu mendarat di Tanjung Perak, mereka langsung menguasai gedung ini dan gedung ini menjadi markas para tentara sekutu.

Gedung yang menjadi markas sekutu ini dahulu bernama Internatio Willamplein yang kemudian berganti menjadi Gedung Internatio.

Pada tanggal 10 November menjadi sejarah penting bagi Gedung Internatio.

Gedung Internatio (Tribunnews.com)

Di gedung ini terjadi peristiwa yang memicu pertempuran besar 10 November.

Pada tanggal 28-30 Oktober 1945 gedung ini dikepung pejuang-pejuang Indonesia.

Banyak orang yang mengira bahwa Mallaby tewas di Jembatan Merah, tapi sebenarnya peristiwa ini terjadi di sekitar area Gedung Internatio yang dibangun tahun 1920.

Kematian Mallaby menjadi awal meletusnya pertempuran 10 November 1945.

3. Hotel Majapahit

Hotel Majapahit adalah sebuah hotel mewah bersejarah di Jalan Tunjungan, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia.

Dahulunya bernama LMS, Lalu Hotel Oranje dan kemudian berganti menjadi Hotel Yamato dan juga Hotel Hoteru.

Hotel ini menjadi salah satu tempat bersejarah di Kota Surabaya pada masa jaman perang dan penjajahan.

Salah satu momen perjuangan para pahlawan di hotel ini terjadi pada 19 September 1945, yakni Insiden Bendera.

Peristiwa bermula ketika sekelompok orang Belanda yang dipimpin Mr. Ploegman mengibarkan bendera Merah Putih Biru di puncak sebelah kanan hotel.

Hotel Majapahit (intisari.grid) (intisari.grid)

Para pejuang Indonesia bernama Hariyono dan Koesno Wibowo melakukan perobekan warna biru pada bendera Belanda, yang berwarna merah, putih dan biru, dengan demikian bendera itu menjadi merah putih atau menjadi warna bendera Republik Indonesia.

Insiden bendera itu juga mengakibatkan terbunuhnya Mr. Ploegman.

Hotel Majapahit yang dibangun pada tahun 1910 dan menjadi salah satu hotel bintang limadi Kota surabaya.

Sebagian besar bangunan asli hotel ini masih dapat dilihat hingga saat ini, meskipun beberapa bangunan luar dan beberapa unsur interiornya telah direnovasi.

4. Jembatan Merah

Jembatan Merah merupakan salah satu monumen sejarah di Surabaya, Jawa Timur.

Jembatan ini dibiarkan seperti adanya sebagai jembatan pada umumnya.

Jembatan ini semasa zaman VOC dahulu dinilai penting karena menjadi sarana perhubungan paling vital melewati Kalimas menuju Gedung Karesidenan Surabaya, yang sekarang sudah tidak berbekas lagi.

Jembatan merah berperan penting saat perperangan terjadi.

Pasalnya, masyarakat Surabaya bertahan di kawasan Jembatan Merah saat pertempuran melawan tentara Belanda dan Sekutu.

Jembatan Merah Surabaya (Kompasiana) (Kompasiana)

Kawasan Jembatan Merah merupakan daerah perniagaan yang mulai berkembang sebagai akibat dari Perjanjian Paku Buwono II dari Mataram dengan VOC pada 11 November 1743.

Sejak saat itulah Surabaya berada sepenuhnya dalam kekuasaan Belanda.

Perubahan fisiknya terjadi sekitar tahun 1890-an, pagar pembatas diubah dari bentuk yang semula berbahan dasar kayu, diubah menjadi besi.

Kini kondisi jembatan yang menghubungkan Jalan Rajawali dan Jalan Kembang Jepun di sisi utara Surabaya itu, sama seperti jembatan lain pada umumnya, dan tetap berwarna merah.

(Tribunnews.com/Oktaviani Wahyu Widayanti)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini