TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, mengimbau Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh untuk tak memandang remeh sindiran dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Surya Paloh nggak boleh dan nggak bisa memandang remeh sindiran Pak Jokowi."
"Karena Pak Jokowi jarang melakukan sindiran di depan umum seperti itu," ujar Hendri, ketika dihubungi Tribunnews.com, Kamis (7/11/2019).
Menurutnya, meski sindiran Jokowi terkesan seperti bercanda, tapi ada makna tersirat yang dilontarkan dari sindiran tersebut.
Baca: Tanggapi Rangkulan Surya Paloh dengan Sohibul Iman, Jokowi: Tidak Pernah Saya Dirangkul Seerat Itu
Baca: Disindir Jokowi Tersenyum Lebh Cerah Saat Peluk KetuaUmum PKS, Begini Jawaban Surya Paloh
Founder lembaga survei KedaiKOPI itu juga menilai sindiran Jokowi adalah upaya untuk meminta penjelasan terkait pertemuan Surya Paloh dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman, beberapa waktu lalu.
"Jadi artinya Surya Paloh diminta menjelaskan dalam waktu dekat pada Pak Jokowi dan anggota koalisi yang lain juga, apa makna dan maksud dari kunjungan bertemu dengan PKS," kata dia.
Hendri menegaskan hal ini harus disikapi dengan benar dan baik oleh Surya Paloh.
Satu di antaranya merespons sindiran tersebut dengan hal yang konkrit dan nyata berupa penjelasan.
"Karena sindiran itu juga bermakna, Jokowi tidak nyaman dengan manuver Surya Paloh, bahkan Jokowi spesifik menyoroti pelukan Surya Paloh ke Sohibul Iman," tandasnya.
Baca: Surya Paloh Disindir Soal Temui Presiden PKS, Sekjen PDIP: Gocekan Khas Ala Pak Jokowi
Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo menyindir Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang melakukan pertemu dengan Presiden PKS Sohibul Iman di DPP PKS, beberapa waktu lalu.
"Bapak Surya Paloh yang kalau dilihat malam ini, beliau cerah dari biasanya, sehabis pertemuan beliau dengan Pak Sohibul Iman di PKS," ucap Jokowi yang disambut tawa hadirin saat acara HUT Golkar ke-55 di Jakarta, Rabu (6/11/2019).
"Wajahnya cerah, setelah beliau berdua berangkulan dengan Pak Sohibul Iman," sambung Jokowi yang kembali disambut riuh seisi ruangan.
Jokowi mengaku, tidak mengetahui makna dari pertemuan dan rangkulan keduanya, tetapi tampaknya bukan hal yang biasa dilakukan Paloh antar sesama pimpinan partai politik.
"Tidak pernah saya dirangkul oleh Bang Surya seerat dengan Pak Sohibul Iman. Tadi di holding saya tanyakan, ada apa? Tapi nanti jawabnya di lain waktu di jawab," papar Jokowi.
Jawaban yang benar, kata Jokowi, sangat penting bagi dirinya dalam menentukan sikap ke depan karena Partai NasDem saat ini berada di dalam koalisi pemerintah.
"Saya boleh bertanya dong, karena beliau masih di koalisi pemerintah," ucap Jokowi.
Penjelasan Paloh
Surya Paloh membenarkan dirinya belum berbicara langsung melalui kontak fisik dengan Jokowi.
Namun, ia menyebut telah bertemu secara batin dengan mantan gubernur DKI Jakarta itu.
"Belum ketemu dalam fisik, tapi bertemu dalam batin," ucap Surya Paloh usai menghadiri HUT ke-55 Partai Golkar, di Hotel Sultan Jakarta, Rabu (6/11/2019) malam.
Surya Paloh pun menegaskan, tetap akan ada komunikasi dengan Jokowi perihal pertemuan dengan petinggi PKS.
"Amat sangat, pastilah itu," kata Surya Paloh.
Undang Anies
Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya memastikan, partainya mengundang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk hadir dalam Kongres NasDem yang akan berlangsung pekan depan.
"Anies itu pembaca manifesto Nasional Demokrat (saat NasDem masih menjadi ormas)."
"Anies bukan orang asing, Anies itu orang dalam di NasDem," kata Willy di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/11/2019) seperti dilansir Kompas.com.
Menurut Willy, partainya mengundang Anies ke kongres bukan untuk memberi panggung.
Sudah sewajarnya sebagai Gubernur DKI, NasDem mengundang Anies dalam sebuah acara yang dihelat di daerah yang dia pimpin.
"Bukan kasih panggung, Pak Anies, kan, Gubernur DKI, ya, wajar dia memberikan sambutan."
"Karena kalau kongres dilakukan di Makassar, pasti Pak Profesor (Nurdin Abdullah, Gubernur Sulawesi Selatan) yang pidato, kalau di Jawa Timur pasti Bu Khofifah (Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur). Itu (Anies Baswedan) sohibul bait (tuan rumah) lah," ujar Willy.
Selain Anies, NasDem mengundang jajaran kepala daerah lainnya untuk hadir dalam kongres. NasDem juga mengundang elite-elite partai politik bahkan parpol luar negeri.
"Partai di luar negeri saja kami undang, kok. Partai Republik, Partai Demokrat, Partai Jepang, Eropa kami undang," imbuh Willy.