News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kasus Novel Baswedan

Dewi Tanjung Laporkan Novel Baswedan, Sekjen PDIP: Itu Sikap Individu, Bukan Partai

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tanggapan Hasto Kritiyanto terkait dengan laporan Dewi Tanjung terhadap Novel Baswedan

Menurut Dewi Tanjung, ada keanehan dari luka di mata Novel Baswedan.

Dewi Tanjung mengaku sudah melihat dan mempelajari kasus Novel Baswedan selama dua tahun tetapi tidak ada kejelasan hukumnya.

"Saya sebagai warga negara Indonesia yang baik, sebagai masyarakat sudah melihat dan mempelajari kasus ini selama dua tahun ini, tetapi tidak ada kejelasan hukumnya," ujar Dewi Tanjung, dikutip Tribunnews.com dari tayangan yang diunggah YouTube tvOneNews, Kamis (7/11/2019).

Dewi Tanjung mengaku telah mempelajari kasus Novel Baswedan dari rekaman CCTV.

Sebut saja dari luka yang dialami, bentuk perban, dan mata Novel Bawedan.

"Saya pelajari dari rekaman CCTV, dari luka-luka yang dialami oleh Novel sendiri, dari bentuk perban, dan matanya banyak kejanggalan, yang menurut saya, itu seperti dugaan saya, direkayasa," jelas Dewi Tanjung.

Terkait dengan kejanggalan tersebut, Dewi Tanjung memaparkan dua alasan.

Pertama, Dewi Tanjung melihat dari reaksi Novel Baswedan saat menerima percikan air keras.

"Itu saya melihat dari reaksinya Novel Baswedan di saat dia menerima percikan air tersebut."

"Ini disiram air keras bukan air dingin, reaksinya Novel itu posisi badannya masih berdiri hanya bergerak ke kanan ke kiri berteriak, mungkin ada adegan terbentur pohon seperti yang di berita, tapi kalau itu betul-betul reaksi air keras tidak seperti itu," terang Dewi Tanjung.

"Kalau seumpamanya kita disiram oleh air keras itu reaksinya luar biasa, karena syaraf-syaraf sakit itu akan muncul."

"Kita bereaksi pasti luar biasa, terduduk, terguling-guling dan berteriak sekeras-kerasnya karena air keras itu sakit dan panas sekali," tambah Dewi Tanjung.

Kedua, menurut Dewi Tanjung luka yang diperoleh Novel Baswedan tidak rata.

"Pelaku penyerangan itu kan dari kanan belakang, dia memakai tangan kiri, bentuk air adalah cair sifat cair, apabila tangan kiri melempar ke kiri itu sudah pasti terjadi cipratan kemana-mana, ke wajah, ke badan dan di sekitarnya."

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini