“Dapat diandalkan dapat dipercaya dan sangat pintar, itu tiga kata untuk Jokowi,” kata Bernard.
Menurut Bernard, sosok Jokowi tetaplah sama dimatanya.
Tidak ada yang berubah dari sahabatnya meski kini ia adalah seorang Presiden.
Jokowi masih seperti orang yang pertama ia temui pada pertengahan tahun 1999 lalu.
“Ketika saya melihat dia di internet untuk melihat kebijakan-kebijakan yang dibuatnya, dia berbincang dengan presiden dari negara lain, dia membuat keputusan penting untuk negaranya, tapi dengan ‘lagu’ yang sama dengan suara yang sama dia tetap Jokowi yang sama bagiku,” ungkapnya.
Meski menjadi Presiden, Bernard mengaku hubungannya dengan Jokowi masih berlangsung baik.
Di tengah jadwalnya yang padat, Jokowi meluangkan waktunya untuk bertemu Bernard saat berada di Paris, Prancis.
Pertemuannya kala itu tidak pernah disangka oleh Bernard, mengingat kesibukan Jokowi sebagai Presiden.
“Ketika kami berada di Jakarta sebelumnya, dia (Jokowi) berkata ‘kemungkinan saya akan datang ke Paris 6 bulan lagi, siapa tahu saya ingin bertemu denganmu’,” ujar Bernard.
Mendengar pernyataan Jokowi, ia merasa hal itu kemungkinan besar tidak akan terjadi.
“Saya yakin tidak mungkin karena serkarang dia Presiden,” imbuh Bernard.
Namun saat Jokowi di Paris, Bernard ditelepon oleh Kedutaan Besar Indonesia.
Bernard mendapat permintaan dari Presiden RI yang ingin bertemu dengannya.
“Jadi saya pergi ke hotel dia (Jokowi) menginap dan protokoler bilang kalau saya cuma punya waktu 25 menit,” ungkap Bernard.