TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pagi tadi, Rabu (13/11/2019), Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias BTP alias Ahok ke Kantor Kementerian BUMN.
Rupanya, Ahok pagi-pagi ke Kantor Kementerian BUMN dikarenakan Ahok bertemu Menteri BUMN Erick Thohir.
Diketahui pertemuan Ahok dengan Erick Thohir di Kementerian BUMN tersebut, membahas mengenai Erick Thohir libatkan Ahok di BUMN.
Apakah ada rencana Erick Thohir tunjuk Ahok jadi bos BUMN?
Sebab kabar beredar Ahok jadi bos BUMN.
Baca: Ahok Bakal Masuk ke BUMN, Ini Reaksi Luhut
Baca: Kementerian BUMN Minta Ahok Perkuat BUMN di Sektor yang Memengaruhi Banyak Orang
Penjelasan lengkap
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mendatangi kantor Kementerian BUMN untuk bertemu Menteri BUMN Erick Thohir pagi ini (Rabu, 13/11) di Jakarta.
Ahok demikian mantan Gubernur DKI Jakarta itu disapa datang sekitar pukul 09.38 WIB.
Pertemuan mereka berlangsung hingga pukul 10.50 WIB.
Usai bertemu Erick, Ahok mengungkapkan, pertemuan selama satu setengah jam membicarakan soal perusahaan BUMN.
"Intinya banyak bicara soal BUMN, saya mau dilibatkan di salah satu BUMN, itu saja," ujar Ahok.
Kendati demikian, ia belum dapat mengungkapkan lebih jauh jabatan maupun posisi yang akan didudukinya nanti.
"Saya cuma diajak untuk masuk di salah satu BUMN. Kalau untuk bangsa dan negara saya pasti bersedia. Apa saja boleh, yang penting bisa bantu negara," tegas Ahok. (Antara)
Siap Dilibatkan
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang biasa disapa Ahok, mengaku siap untuk dilibatkan dalam pengelolaan BUMN.
"Saya kalau untuk bangsa, negara, saya pasti bersedia," ujar Ahok ketika ditemui di kantor Kementerian BUMN di Jakarta, Rabu.
Dalam pertemuannya dengan Menteri BUMN sekitar satu setengah jam itu, Ahok mengaku dirinya akan dilibatkan untuk menjabat di salah satu BUMN. Namun ia belum berkenan untuk mengemukakan lebih jauh terkait posisinya nanti.
"Saya mau dilibatkan di salah satu BUMN, itu saja. Jabatannya apa dan BUMN mana, saya tidak tahu, silakan tanya ke Pak Menteri," ucap Ahok.
Ia juga belum dapat memastikan waktu resmi untuk jabatan yang akan didudukinya nanti.
"Mungkin nanti Desember, atau November saya tidak tahu, mungkin tanya ke Pak Menteri," ujar Ahok lagi.
Ahok datang ke kantor Kementerian BUMN sekitar pukul 09.38 WIB.
Ahok datang dengan kemeja batik coklat, berpadu dengan celana hitam, dan sepatu pantofel.
Ahok menggunakan mobil merek Toyota Land Cruiser hitam dengan pengawalan yang tidak terlalu ketat.
Ahok meninggalkan kantor Kementerian BUMN pukul 10.50 WIB.
Usai bertemu Menteri BUMN, Ahok mengungkapkan pertemuannya selama satu setengah jam hanya membicarakan soal perusahaan BUMN.
"Intinya banyak bicara soal BUMN, saya mau dilibatkan di salah satu BUMN, itu saja," ujar Ahok.
Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan sudah menyerahkan nama calon direktur utama tiga BUMN ke Tim Penilai Akhir (TPA) yang diketuai langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Tiga BUMN tersebut adalah MIND ID (Mining Industry Indonesia), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
"Mengingat ketiga BUMN tersebut sangat strategis maka proses pemilihannya melalui TPA. Nama-nama sudah kita serahkan ke TPA," kata Erick Thohir dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Dirut PLN atau Pertamina?
Seperti diketahui, kekosongan dirut di MIND ID dan Bank Mandiri lantaran kedua pimpinan perusahaan plat merah tersebut dipercaya Erick Thohir menjadi Wakil Menteri BUMN, yaitu Budi Gunadi Sadikin dan Kartika Wirjoatmodjo.
Sementara kekosongan pimpinan BTN lantaran usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Suprajarto yang terpilih menyatakan mengundurkan diri.
Erick menjelaskan informasi yang diterima, Presiden Jokowi sudah memilih Dirut Bank Mandiri dan BTN dari nama-nama yang telah diajukan. Untuk MIND ID masih proses internal TPA.
Khusus untuk Dirut Bank Mandiri, ditegaskannya, akan diumumkan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 8 Desember 2019.
"Masalah siapa yang terpilih, kita tunggu keputusan TPA sampai di Kementerian BUMN," kata Erick.
Dalam kesempatan ini, Menteri BUMN juga menegaskan pemilihan dirut BUMN strategis dilakukan melalui TPA dengan tujuan agar pemilihan lebih transparan dan memiliki integritas yang tinggi, mengingat keputusan langsung dari tangan Presiden Jokowi.
Informasi yang diperoleh Tribunnews.com, Ahok kabarnya akan dijadikan Dirut Pertamina atau Dirut PLN.
Diberitakan Kontan, Belakangan BUMN diterpa kabar kocok ulang direksi BUMN.
Antara lain di PT Inalum (Persero) atau MIND ID, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), PT Pertamina (Persero), dan PT PLN (Persero).
Dirut Pertamina dan PLN hingga sekarang belum jelas.
Sekadar mengingatkan, Nicke Widyawati menduduki jabatan sebagai dirut Pertamina sejak Agustus 2018 lalu.
Terpilihnya Nicke berdasarkan pengajuan langsung dari Menteri BUMN Rini Soemarno saat itu.
Penunjukkan Nicke disetujui oleh Presiden Joko Widodo untuk memimpin Pertamina, yang saat itu sudah kosong kursinya selama empat bulan, menggantikan Elia Massa Manik
Sementara Dirut PLN hingga saat ini masih dijabat Pelaksana Tugas (Plt) Sripeni Inten Cahyani karena Sofyan Basir tersangkut kasus PLTU Riau-I.