TRIBUNNEWS.COM - Penunjukkan Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai juru bicara (jubir) Menteri Pertahanan menimbulkan pertanyaan di kalangan pengamat.
Pengamat militer, Connie Rahakundini Bakrie bahkan mempertanyakan langsung alasan di balik penunjukkan tersebut.
Menurutnya, semua menteri pertahanan memang memiliki staf khusus.
Namun, tak ada yang menteri pertahanan yang merekrut seseorang untuk dijadikan juru bicara.
• Momen Prabowo saat Bersalaman dengan Effendi Simbolon: Bikin Pusing Aku Aja, Sekarang Kau Berani Ya?
"Begini. Staf khusus itu semua Menhan juga punya, kita juga tahu Pak Ryamizard (Ryacudu) yang baru lewat juga punya. Tapi nggak pernah jadi juru bicara Menhan," ujar Connie seperti yang dikutip dalam tayangan YouTube KompasTv, Selasa (12/11/2019).
"Yang dikhawatirkan oleh saya adalah kenapa punya layer antara menteri pertahanan dengan massa dengan publik?"
"Kalaupun ada layer kan ada Puskom Publik milik Kementerian Pertahanan," sambung dia.
Tak hanya itu, Connie juga mempertanyakan kapasitas Dahnil dalam Kementerian Pertahanan.
"Lalu sistem puskom publik ini mau dikemanakan? Apakah Dahnil posisinya setara dengan pak Brigjen yang memimpin Puskom Publik tadi?," tanya Connie.
"Saya ini kan bayar pajak, saya pengen tahu Kementerian Pertahanan mau dibawa kemana," lanjutnya.