News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ketika Politisi PSI William Aditya Ditanya Latar Belakangnya, M Qadari: Ini Rising Star Ini Ya?

Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

M Qodari dan William Aditya pada acara Indonesia Lawyers Club dengan tema: Anies Tak Putus Dirudung Tuduhan (12/11/2019).

TRIBUNNEWS.COM - Pengamat Politik, M Qadari menyatakan pendapatnya tentang anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) DKI Jakarta yang dinilai janggal.

Namun, saat mengomentari APBD DKI Jakarta, M Qadari malah menanyakan latar belakang William Aditya Sarana, Politisi Partai Solidaritas Indoensia (PSI) yang pertama kali membongkar kejanggalan anggaran tersebut.

M Qadari menanyakan mulai dari usia hingga pendidikan William.

Hal itu disampaikannya melalui acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (12/11/2019).

Pengamat Politik, M Qadari saat menanyakan latar belakang Politisi PSI, William Aditya (Tangkapan Layar YouTube Indonesia Lawyers Club)

Pengamat Politik, M Qadari saat menanyakan latar belakang Politisi PSI, William Aditya (Tangkapan Layar YouTube Indonesia Lawyers Club)

Melihat keberanian William membongkar kejanggalan APBD DKI, M Qadari pun dibuat penasaran.

Sebab, William belum lama dilantik sebagai Anggota DPRD DKI Jakarta dan langsung menyoroti APBD janggal.

"Saya penasaran sama William ini, dinda William ini, ini rising star ini ya, fenomenal, baru dilantik sudah langsung hits," ucap Qadari.

Qadari pun langsung menanyakan usia William.

"Pertama saya mau nanya, usianya berapa?," tanya Qadari.

"23 (tahun) pak," jawab William.

"Tolong diulang yang kenceng," kata Qadari.

"23 (tahun) pak," ucap William mengulangi.

Lantas, Qadari meminta para penonton memberikan tepuk tangan.

Menurutnya, di usia yang masih relatif muda, William sudah memiliki keberanian untuk berbicara di depan para elite politik.

"Tepuk tangan dulu buat William, saya salut untuk dinda usia 23 tahun tapi bisa berbicara dengan begitu lancar dan lantang," jelas Qadari.

Lantas, Qadari menggoda mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat yang kala itu hadir dalam acara itu.

"Di sebelahnya tidak kalah pamor dengan Djarot Saiful Hidayat yang usianya 24 (tahun)? Oh 25 (tahun)," goda Qadari pada Djarot.

Inggard Joshua, Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta yang kala itu juga hadir di ILC pun tak luput dari godaan Qadari.

"Untuk perbandingan sedikit karena saya kira ini (William) anak di sana (Inggard) bapak, Pak Inggard usia berapa? 63 (tahun) luar biasa, tepuk tangan buat DPRD DKI Jakarta ya," sambung Qadari.

"Dari 23 (tahun) sampai ke 63 (tahun)."

Qadari lantas menyebut William dan Inggard merupakan para milenial, namun dari generasi yang berbeda.

"Beliau berdua ini sama-sama milenial, bedanya ini junior milenial, itu senior milenial," kata Qadari.

"Jadi luar biasa untuk (William) usia 23 tahun."

Tak berhenti sampai di situ, Qadari lantas kembali menanyakan latar belakang William.

Qadari mengaku dibuat penasaran terhadap William yang memiliki keberanian tinggi membongkar APBD janggal DKI Jakarta.

"Tanya lagi, saya pengin memahami Anda ini siapa dan kenapa berani-beraninya kayak gitu? Pendidikan apa di mana?," lanjut Qadari bertanya.

"S1 (sarjana -red) pak (jurusan) Hukum di UI (Universitas Indonesia)," jawa William.

Mendengar jawaban tersebut, Qadari kembali bertanya.

"Oh ya pantas," terang Qadari.

"Pekerjaan sebelum masuk DPRD DKI Jakarta?," lanjut Qadari.

William mengaku belum pernah bekerja di tempat lain.

Sebelum menjadi anggota DPRD DKI Jakarta, William mengaku berprofesi sebagai mahasiswa.

"Mahasiswa pak," jawab William.

"Apakah Anda sekarang masih mahasiswa UI?," tanya Qadari.

William pun mengaku telah resmi lulus dari universitas dan kini berprofesi sebagai politisi.

"Enggak, sudah lulus," jawab William.

"Alhamdulillah, jadi DPRD ini adalah pekerjaan pertama secara resmi?," tanya Qadari.

"Betul," jawab William.

Mengetahui usia dan pendidikan William itu, Qadari lantas meminta penonton memberikan tepuk tangan untuk politisi berusia 23 tahun itu.

"Tepuk tangan sekali lagi, saya baru pertama kali bertemu, baru lulus langsung jadi anggora DPRD ya, duduk semeja dengan Gubernur dengan Pak Sekda (Sekertaris Daerah), luar biasa," ucap Qadari.

Menanggapi ucapan Qadari, Karni Ilyas selaku pembawa acara pun memberikan komentarnya.

"Baru lulus, saya yang lulus 70 (1970 -red) aja enggak pernah duduk di dewan," kata Karni Ilyas.

"Itu kan hebat, Bang Karni aja pengin tapi enggak bisa," sahut Qadari.

Simak video berikut ini menit 3.05:

 William Dituduh Cari Sensasi

Sebelumnya, Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PSI, William Aditya Sarana menjawab pertanyaan publik tentang alasannya menyebarkan anggaran DKI Jakarta yang dinilai tak wajar.

Hal tiu disampaikannya dalam channel YouTube Q&A METRO TV, Senin (11/11/2019).

Diketahui, William membagikan screenshot kejanggalan APBD DKI Jakarta tersebut ke akun media sosial (medsos) Instagram-nya, @willsarana.

Sang presenter, Andini Effendi mulanya meminta alasan William membagikan anggaran DKI Jakarta itu di media sosial.

"Nah Mas William mungkin langsung aja, kenapa sih kok ngadunya ke publik?," tanya Andini Effendi.

William mengungkapkan, media sosial menjadi satu di antara perantara untuk berkomunikasi dengan publik.

"Ya kita harus melihat bahwa di zaman digital ini kita harus jadikan media sosial sebagai platform atau media bagi kita untuk berkomunikasi ke publik," terang William.

Lantas, Andini Effendi meminta pendapat William soal berbagai tuduhan yang diarahkan padanya.

"Cari sensasi atau betul-betul pure pengin publik tahu?," tanya Andini Effendi.

William mengaku dirinya tak pernah memiliki tujuan untuk membuat sensasi dengan unggahannya itu.

Ia menyebut telah mempertanyakan anggaran DKI Jakarta ke Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) sejak Agustus 2019 lalu.

Namun, hingga kini tak ada jawaban.

"Kami tidak mencari sensasi karena kami sudah memberikan surat resmi kepada Bappeda sejak awal bulan Agustus (2019)," kata William.

Menanggapi pernyataan tersebut, Andini Effendi lantas membacakan pernyataan Mantan Kepala Bappeda DKI Jakarta, Sri Mahendra Satria Wirawan.

Dalam pernyataannya, Sri Mahendra Satria Wirawan menyebut Bappeda DKI Jakarta belum pernah mengunggah anggaran DKI Jakarta di laman website.

"Ngomongin Bappeda ini, Bappeda juga ada statement nih seperti ini katanya."

"'Kami belum pernah meng-upload, belum, KUA-PPAS belum pernah di-upload," kata Andini Effendi membacakan pernyataan Sri Mahendra.

(TribunWow.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini