News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Respons Sejumlah Tokoh Jika Ahok Jabat Pimpinan BUMN, Andre Rosiade Sebut Jangan Petentang-petenteng

Penulis: Sinatrya Tyas Puspita
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase Foto Ahok dan Andre Rosiade

Ahok Dikabarkan Jabat Pimpinan BUMN, Ini Tanggapan Sejumlah Tokoh

TRIBUNNEWS.COM - Kabar Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bergabung dalam satu di antara posisi strategis di BUMN santer terdengar.

Kabar tersebut datang setelah Ahok mendatangi Kementerian BUMN dan bertemu dengan Erick Thohir, Rabu (13/11/2019).

Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas banyak hal terkait dengan BUMN.

Pro dan kontra terjadi dikalangan tokoh politik.

Berikut deretan tanggapan para tokoh yang dikutip Tribunnews dari berbagai sumber.

1. Juru Bicara BUMN - Arya Sinulingga

Juru Bicara (Jubir) BUMN, Arya Sinulingga menyebutkan jika pihak BUMN sangat berharap Ahok untuk bergabung dan memperkuat BUMN.

"Harapan kita memang Pak Ahok bisa bergabung bersama kita, satu di antara BUMN di Indonesia," jelas Arya dalam tayangan yang diunggah YouTube KompasTv, Rabu.

"Kita juga mengharapkan Pak Ahok bersedia juga untuk bergabung lah, memperkuat BUMN kita gitu," terang Arya.

Saat disinggung di sektor mana Ahok akan ditempatkan, Arya menuturkan jika Ahok akan ditempatkan pada sektor yang membutuhkan perhatian besar dan mempengaruhi banyak orang.

"Yang pasti kalau sektor mana, pasti yang kita lihat yang membutuhkan perhatian besar dan mempengaruhi banyak orang lah," ujar Arya.

Menurutnya, dalam pertemuan yang berlangsung sekira 1,5 jam tersebut, pihak BUMN hanya meminta kesedian Ahok untuk bergabung.

"Soal energi atau apa pun itu kita belum tahu, tapi yang pasti tadi prinsipnya adalah meminta kesediaan beliau dulu supaya mau bergabung bersama kita," kata Arya.

Arya menegaskan, jika BUMN butuh orang seperti Ahok yang bisa mendukung BUMN.

"Karena kita memang butuh orang-orang seperti Pak Ahok yang memang bisa mendukung BUMN," ungkapnya.

Menurutnya, Ahok sudah punya kapasitas yang diakui oleh publik.

"Beliau kan punya kapasitas yang diakui oleh publik untuk hal-hal yang bisa memperbaiki banyak hal juga," terangnya.

Lebih lanjut Arya menjelaskan, jika Erick Thohir melihat Ahok punya kemampuan untuk membantu BUMN.

"Yang pasti soal rekomendasi atau apapun itu namanya, banyak masukan lah dari kita kepada Pak Erick ya, dan Pak Erick melihat bahwa ini memang bisa untuk membantu kita," jelasnya.

Saat disinggung terkait dengan keterlibatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pemilihan Ahok sebagai kandidat untuk menempati satu di antara posisi strategis di BUMN, Arya menegaskan jika memang ada koordinasi dengan Jokowi.

"Strategis sudah pasti," jelas Arya.

"Yang pasti setiap posisi-posisi yang vital untuk BUMN kan kita harus koordinasi sama Pak Jokowi, tidak mungkin tidak," ujarnya.

Saat ditanya kapan Ahok bisa bergabung, Arya berharap secepatnya Ahok dapat bergabung dengan BUMN.

"Kita harap secepatnya juga Pak Ahok bisa bergabung dengan kita," terangnya.

Dalam kesempatan yang berbeda, saat melakukan telewicara dengan Kompas Petang, Rabu, Arya mengatakan jika Ahok menyampaikan kesediaannya untuk bergabung bersama dengan BUMN.

Menurut Arya, sepanjang itu untuk kepentingan negara dan bangsa, Ahok bersedia kalau memang ditugaskan.

Arya juga menambahkan jika Ahok sudah mengetahui gambaran secara garis besar posisi yang akan dia tempati.

Tonton video selengkapnya

2. Anggota Komisi VI DPR RI - Deddy Yevry Hanteru

Anggota Komisi VI DPR RI Deddy Yevry Hanteru Sitorus mendukung langkah Menteri BUMN Erick Thohir mengangkat Basuki Tjahaja Purnama.

Menurut Deddy, Ahok adalah figur berintegritas yang mampu menempati posisi sebagai bos BUMN.

Meski demikian, menurut Deddy, Ahok lebih tepat menjadi Direksi PLN yang saat ini masih dipimpin oleh pelaksana tugas sejak Sofyan Basir terseret kasus di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Ahok dikenal sebagai orang yang tegas, bersih, dan punya kapasitas lebih pas duduk sebagai direksi PLN daripada duduk sebagai komisaris di Pertamina," kata Deddy kepada Kompas.com, Kamis (14/11/2019).

Anggota Fraksi PDI-P itu menilai, Ahok memiliki pengalaman memimpin dan manajerial yang baik untuk mengelola BUMN besar seperti PLN.

Selain itu, Ahok juga mampu memahami dan mewujudkan program Presiden Joko Widodo karena pernah bekerja bersama mengurus Jakarta.

"Ahok pasti mampu mewujudkan program Presiden Jokowi tentang elektrifikasi 100 persen. Seluruh Indonesia teraliri listrik," ungkap Deddy.

Sosok Ahok dinilai bisa mempercepat pencapaian program-program PLN.

Pasalnya, Ahok mempunyai keberanian mengeksekusi program dengan pertimbangan yang matang.

"Selama PLN dipimpin pelaksana tugas, banyak tender yang mandek. PLN butuh sosok yang berani sekaligus mampu memastikan proses berjalan dengan prudent. Persyaratan ini semua terpenuhi oleh Ahok," ujar Deddy.

3. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian - Airlangga Hartarto

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan tidak masalah jika politikus PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok menjadi direksi pada salah satu BUMN.

Ketua Umum Partai Golkar ini menilai Ahok sebagai sosok profesional untuk mengelola BUMN dan bukan sekadar politikus.

“BUMN sekarang kan memang sudah diisi profesional, tidak masalah. Saya tak sebut nama tapi saya bicara mengenai seorang profesional yang masuk BUMN,” ujar Airlangga ditemui di rakornas Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/11/2019).

Airlangga enggan memberi komentar lebih banyak mengenai hal tersebut.

“Seorang profesional masuk BUMN kan bukan hal baru, seperti di Telkom.

Saya tidak bisa berkomentar banyak,” katanya.

4. Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyebut bahwa politisi PDI-P Basuki Tjahaja Purnama kemungkinan akan menempati jabatan di BUMN yang mengurusi sektor energi.

Luhut mengaku sudah mengetahui jabatan apa yang akan dimandatkan kepada Ahok.

Namun ia menekankan bahwa keputusan itu tetap berada di tangan Presiden Joko Widodo.

"Ya kira-kira begitu (di BUMN sektor energi). Ya saya tahu (di mana Ahok ditempatkan), tapi masak saya kasih tahu kamu."

"Nanti tergantung Presiden lah," ujar Luhut saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/11/2019) seperti dikutip Tribunnews.

Luhut enggan berkomentar lebih banyak tentang jabatan apa yang akan diberikan kepada Ahok.

Ia hanya menyambut positif jika nantinya Ahok menjadi salah satu petinggi BUMN.

"Ya bagus lah kalau dia (Ahok) masuk ke BUMN," ucap Luhut.

5. Ketua DPP Partai Demokrat - Jansen Sitindaon

Jansen Sitindaon, Ketua DPP Partai Demokrat justru setuju pengangkatan Ahok sebagai pimpinan di salah satu BUMN.

Hal itu melalui akun twitter @jansen_jsp, Rabu.

Dia berharap Ahok ditempatkan di perusahaan BUMN yang mengurusi hajat hidup rakyat seperti PLN dan Pertamina.

"Diluar kontroversinya di Jakarta, saya yakin pak @basuki_btp ini punya kemampuan mumpuni. Kalau bisa pak Ahok ini diberikan BUMN besar, yg mengurusi hajat hidup orang banyak mas@erickthohir. Seperti PLN atau @pertamina. Jgn BUMN yg "ecek-ecek". Agar kemampuannya tersalurkan pas!"

Sementara, mantan Sekretaris BUMN Said Didu berkomentar di akun twitternya @msaid_didu.

Ia justru menyoroti para pendukung Ahok.

"Rencana menempatkan Ahok di BUMN mengembalikan arogansi para pendukung Ahok dan sebaliknya. Ini menunjukkan bhw kontraversi ttg Ahok masih sangat tinggi.
Orang yg coba nilai obyektif pun dihajar secara kasar oleh para Ahoker di medsos," tulisnya.

6. Wasekjen Partai Gerindra - Andre Rosiade

Wasekjen Partai Gerindra sekaligus Anggota Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade menilai Basuki Tjahaja Purnama harus mengubah cara kepemimpinannya jika nantinya benar-benar dipilih jadi bos perusahaan di salah satu Badan Usaha Milik Negara ( BUMN).

Politisi Partai Gerindra ini berharap saat memimpin perusahaan BUMN, Ahok tak lagi sama seperti saat menjadi gubernur DKI Jakarta.

“Saya hormati rencana Menteri BUMN mau mengangkat beliau (Ahok). Kepada Pak Ahok tolong ikuti UU BUMN dan UU perseroan. Jangan sampai nanti diulang lagi petantang-petenteng waktu jadi gubernur DKI. Itu harapan kita,” ujar Andre saat dihubungi Kompas.com, Kamis (14/11/2019).

Andre berharap Ahok bisa membawa perubahan yang baik di tubuh BUMN. Bukan, malah membuat kegaduhan.

"Menjadi direksi BUMN diharapkan membawa terobosan dan perbaikan bagi BUMN, bukan cari ribut. Itu harapan kita," kata Andre.

Hal senada juga diungkapkan Andre melalui unggahan di akun Instagramnya Kamis (14/11/2019).

Andre berharap pengangkatan Ahok dapat membawa kebaikan BUMN, bukan membuat kekisruhan.

Baginya, Ahok pernah bersikap petentang petenteng saat menjadi Gubernur DKI kala itu.

"Pak Menteri @erickthohir, sy harapkan pengangkatan @basukibtp bisa membawa kebaikan BUMN bukan malah membuat kekisruhan krn yg bersangkutan petantang petenteng seperti waktu menjadi Gubernur DKI," tulis Andre.

Dihubungi secara terpisah, anggota Komisi VI lainnnya, yakni Achmad Baidowi menyarankan agar Ahok mengubah cara berkomunikasinya saat memimpin perusahaan BUMN nantinya.

"Ahok harus mengubah pola komunikasi dengan lebih mengedepankan empati, bukan emosi dalam meminpin lembaga," kata Badowi.

(Tribunnews.com/Sinatrya/Nanda)(Kompas.com/Ihsanuddin)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini