Pasalnya, PLN memiliki rasio utang cukup tinggi dan mencemaskan.
Ferdy mengungkapkanm total utang PLN per tahun 2019 mencapai Rp 604,5 triliun.
Sementara total aset Rp 1.537,923 triliun.
Ferdy menilai Ahok tepat ditempatkan di PLN karena pria asal Belitung ini karena sudah teruji mengolah birokrasi dan memiliki perhitungan tepat dalam menentukan proyek.
Ahok pun diharapkan bisa membantu pemerintahan Jokowi di PLN karena memiliki target ambisius, yakni program listrik 35 ribu MW yang hingga sekarang baru mencapai 25 persen.
Sementara itu, Ferdy juga menuturkan pendapatnya mengapa Ahok cocok menjabat sebagai Direktur Utama Pertamina.
Ahok dianggap bisa membantu pemerintahan Jokowi, karena sumber defisit terbesar periode pertama Jokowi berasal dari sektor energi.
Produksi minyak dan gas nasional turun tajam sebanyak 750 ribu barrel per hari (bph).
Tak hanya itu, Pertamina juga harus mengimpor 800 ribu bph untuk memenuhi kebutuhan domestik yang mencapai 1,6 juta bph.
“Sangatlah bagus jika Ahok membantu pemerintah Jokowi di Pertamina."
"Pertamina juga harus menyelesaikan pembangunan kilang-kilang migas yang sudah ada programnya sejak tahun 2014, namun belum bisa dijalankan sampai sekarang, karena ketiadaan mitra bisnis."
"Risikonya, kita terus tertekan karena impor migas tinggi,” lanjutnya.
Ahok diminta mundur dari PDIP
Jika terpilih menjadi pemimpin sebuah perusahaan BUMN, Ahok diminta mundur dari PDIP.