Laporan Wartawan Tribunnews.com, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Abdul Halim Iskandar merasa bersyukur mendapat lahan ibadah saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapuknya sebagai Menteri Desa Pembanguan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT).
Baca: Menteri Desa Ngeyel Sampaikan Salam Lima Agama di Rakornas Forkopimda
Hal tersebut disampaikannya saat melakukan wawancara khusus dengan Tribunnews.com, dikediaman dinasnya yang berada di Jalan Denpasar, Kamis (14/11/2019)."Jadi setelah saya mendapat tugas jadi menteri. Yang terlintas dalam benak saya itu, yang pertama, Alhamdulillah dapat lahan ibadah," ujarnya.
Putra Jawa Timur itu merasa tugasnya menjadi Mendes PDTT merupakan lahan ibadah dikarenakan permasalahan desa berkaitan dengan tingkat kemiskinan, sehingga ia merasa perlu untuk mengentaskan kemiskinan.
Baca: Kemendikbud Berikan Penghargaan Anugerah Kihajar 2019 Kepada 16 Kepala Daerah
Menurutnya dalam mengemban tugas, mandat, amanat apapun dirinya selalu kaitkan dengan apa yang bisa diambil dari sisi spiritual.
"Kecenderungan orang fakir itu kufur, jika ia tidak bisa me-manage dirinya. Kalau kemudian kita bangun desa, dan kemudian bisa mengentaskan kemiskinan itu berarti mengurangi kekhawatiran mereka. Itu sisi spiritualnya," kata dia.
Mendes PDTT ini kemudian menceritakan dirinya sejak dulu, saat dirinya menjabat sebagai ketua DPRD Jombang di tahun 1999 memang sangat senang melakukan kunjungan ke desa-desa, hingga tidak ragu jika harus menginap dari satu desa ke desa lain.
Baginya, dengan mengunjungi desa-desa ada satu kebahagiaan tersendiri dimana ia bisa bertemu dengan warga desa dan bercengkrama dengan warga.
Baca: Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar: Pak Jokowi Tahu Saya Wong Ndeso
"Mungkin karena memang saya orang desa. Bedanya, waktu itu tidak mengenal publikasi. Pokoknya senang ketemu warga desa, karena setiap saya nginep di desa, rumah warga situ biasanya tidak ada kursi. Terus banyak tetangga-tetangga datang, ngobrol, ngopi sampai malam" lanjutnya.
Menteri yang berasal dari Jombang tersebut berujar hakekat otonomi daerah itu di desa, sehingga ketika berbicara tentang hakekat otonomi pembangunan maka harus dimulai dari desa.
"Waktu itu saya sebagai Ketua DPRD Jombang, saya bilang ke teman-teman eksekutif dan legislatif. Kalau kita mau membangun Jombang dengan baik, kuncinya satu, desa-desa di Jombang harus baik. Karena kalau desanya baik, pasti kecamatan baik, kalau kecamatan baik, kabupaten pasti baik," katanya.
Kakak kandung dari Cak Imin itu merasa bersyukur dirinya diberikan tugas oleh presiden untuk kembali mengurusi desa yang cakupannya lebih luas dari tempat kelahirannya, Jombang, Jawa Timur."Sekarang saya diberi kesempatan oleh Pak Jokowi, lahan yang lebih luas dari sekedar Jombang dan Jawa Timur," ujarnya lagi.