Saat kejadian Sardan berada di rumahnya.
Jarak antara Sardan dan tempat kejadian sekitar 20 meter.
Sardan menuturkan kejadian berlangsung cepat.
Mengenai satu terduga teroris yang melarikan diri, Sardan mengatakan mengenakan baju kaus dan celana panjang.
Dia tidak terlalu memperhatikan warna pakaiannya.
"Perawakannya agak gemuk dan tidak begitu tinggi. Kulitnya gelap. Rambutnya dipangkas pendek," ujar Sardan.
Baca: POPULER - Sang Istri Kerap Menangis Sesenggukan Sebelum Dedek Melakukan Aksi Bunuh Diri
Baca: Tiga Anaknya Terkait Bom Bunuh Diri di Medan, Kesedihan Sang Ayah: Bapak Nyuruh Ngaji Bagus-bagus
Menurut Sardan, pria itu sempat lari ke samping rumah warga.
Dia terpeleset di depan kandang ayam yang dikelilingi jaring.
Bekas dia terpeleset masih bisa dilihat secara jelas.
"Terpeleset dia di situ lalu memutar. Kencang sekali larinya ke arah sana. Ada sawah, ada (kebun) sawit," kata Sardan sambil menunjukkan tempat pria itu terpeleset.
Sardan mengatakan di seberang kebun kelapa sawit tersebut ada beberapa permukiman yakni daerah Parit Belang, Selotong dan Batang Seri.
Jarak dari kebun ke permukiman sekitar lima kilometer.
Setelah kejadian Sardan didatangi polisi.
Polisi menunjukkan sejumlah foto kepada Sardan.
Mereka bertanya apakah wajah empat orang yang dicegat oleh polisi sama dengan yang ada di foto.
"Saya bilang iya. Terus mereka bilang memang ini yang ditargetkan sejak semalam," tutur Sardan.
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Sardan Menyaksikan Drama Penangkapan, Terduga Teroris Melawan hingga Keluar Tembakan Petugas