Kata Ahok soal Rencana Masuk BUMN: Ditentukan oleh Tim hingga Tegaskan Tak Akan Keluar dari Parpol
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok ditawari oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Tohir untuk menduduki jabatan penting di BUMN.
Kabar Ahok bakal menjadi bos di BUMN itu diwarnai pro dan kontra.
Sejumlah kalangan yang menolak Ahok mempersoalkan status Ahok sebagai mantan narapidana, status Ahok sebagai anggota PDI Perjuangan hingga gaya komunikasi Ahok yang sebelumnya dikenal meledak-ledak.
Berikut rangkuman pernyataan Ahok terkait rencananya masuk BUMN disebagaimana dirangkum Tribunnews.com, Senin (18/11/2019):
1. Soal Perusahaan yang Akan Dipimpin
Dikutip dari video pemberitaan Kompas TV yang diunggah di YouTube, Ahok mengungkapkan ada tiga BUMN yang sekiranya diproyeksikan akan dimasukinya.
Ketiga BUMN tersebut adalah Pertamina, PLN, dan Krakatau Steel.
"Kemarin dia (Erick Thohir) ngomong yang paling besar dan yang paling rumit untuk kepentingan orang banyak adalah Pertamina dan PLN, ada Krakatau Steel juga."
"Tapi saya nggak tau, nanti tanya Pak Erick aja ya. Belum pasti juga kan, masih dipelajari," ucap Ahok seusai menghadiri acara di sekolah Ipeka Puri Indah, Jakarta Barat, Jumat (15/11/19).
2. Penentuan Melalui Proses di Internal BUMN
Proses penentuan BUMN mana yang akan dipimpin oleh Ahok melalui proses di internal BUMN.
Dikutip dari tayangan Kompas TV, Ahok menyatakan ada proses di internal BUMN yang melakukan pemetaan dan kemudian menentukan posisi yang akan ia tempati.
"Kalau saya setuju, itu akan ada prosesnya, ada tim di dalam. Ada tim di dalam, cocokin, cocoknya di mana, nah kayak gitu," kata Ahok.