News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Beri Kuliah Umum di Soegijapranata, Hasto Tangkap Kegelisahan Mahasiswa Atas Maraknya Intoleransi

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memberikan kuliah umum bertema Pancasila di Universitas Soegijapranata Semarang, Jawa Tengah, Selasa (19/11/2019).

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, menemukan bahwa para anak-anak muda ternyata juga menangkap serta merasakan kegelisahan yang kuat atas makin menguatnya praktik intoleran.

Hal itu ditemukannya ketika memberikan kuliah umum bertema Pancasila di Universitas Soegijapranata Semarang, Jawa Tengah, Selasa (19/11/2019).

Di hadapan ratusan mahasiswa Jurusan Komunikasi dan jajaran pengajar, Hasto menyampaikan materi soal Pancasila dan komunikasi politiknya di era saat ini. Diantara para akademisi adalah Dekan Fakultas Hukum dan Komunikasi Marcella Simanjuntak.

Baca: PDIP Minta Seluruh Anggota DPRD Ikuti Perintah Jokowi Benahi Aturan yang Hambat Investasi

Tujuan kuliah itu adalah bagian dari upaya strategis membangun kader-kader bangsa yang tak hanya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek).

Namun juga harus memiliki semangat juang sesuai yang dimiliki pendiri bangsa yang didasari Pancasila.

"Saya tentu saja menyampaikan tentang ideologi bangsa, Pancasila sebagai way of life, sebagai tujuan bernegara, tetapi juga sebagai pedoman hidup dalam bangsa yang damai yang toleran," kata Hasto.

Baca: Ahok Dikabarkan Jabat Bos BUMN, Iwan Fals Sebut BTP dengan Julukan Seperti Ini

Dengan itu, Hasto berharap para mahasiswa akan memiliki semangat juang untuk membangun tatanan dunia yang bebas dari penjajahan, bebas dari penghisapan.

Hal itu harus dilakukan di tengah berbagai hiruk pikuk politik akibat noise dalam komunikasi politik yang ada.

Lalu saat dialog dilakukan, para mahasiswa menyinggung soal intoleransi yang terjadi di kalangan masyarakat saat ini.

"Bagaimana harus menghadapi, bahwa di tengah keragaman berdasarkan Pancasila ini, ada yang tak mau menghargai keberagaman itu?" tanya Anastasya, salah satu mahasiswa.

Hasto pun melihat hal itu sebagai bukti bahwa para mahasiswa semakin merasakan keberadaan intoleransi yang muncul saat ini.

"Artinya anak muda juga menangkap. Mereka gelisah melihat praktik intoleran tersebut," kata Hasto.

Maka pihaknya menilai bahwa semakin penting bagi semua pihak untuk semakin menjadikan Pancasila sebagai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara.

Bukan saatnya lagi mempermasalahkan hal yang sifatnya perbedaan keagamaan, kulit, dan jenis kelamin.

"Kegelisahan para mahasiswa ditangkap PDI Perjuangan dan itu harus diatasi bersama untuk menciptakan kehidupan damai, rukun, berpancasila menghormati semua agama dan kepercayaan untuk punya hak untuk hidup di negara Pancasila ini," ujar Hasto.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini