TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Muktamar Jakarta (MJ) Humphrey Djemat menyatakan, upaya mempersatukan dua kubu PPP yang saling berseberangan kini semakin menemukan titik terang.
Hal itu dia simpulkan setelah dirinya menggelar pertemuan dengan Plt Ketua Umum PPP versi Pondok Gede, Suharso Monoarfa selama beberapa kali.
Hal itu semakin dipertegas setelah pada hari Sabtu, 16 November 2019 kemarin Humphrey Djemat menyambangi Mantan Ketum PPP yang juga mantan Wakil Presiden RI Hamzah Haz.
"Sekarang semakin jelas arah kedua PPP untuk secara lebih serius bersatu," ujar Humphrey Djemat dalam keterangan persnya, Selasa (19/11/2019).
Dia menambahkan, selama ini upaya yang dijalankan kedua ketu umum PPP mendapat sambutan sangat positif dari massa akar rumput PPP, konstituen dan juga para kader PPP di seluruh indonesia.
Hamzah Haz dalam pertemuan hari Sabtu menyatakan, jika kedua ketua umum sudah duduk bersama dan sepakat untuk islah serta mau melaksanakan muktamar bersama, malah selesailah sudah konflik kepengurusan yang selama ada di tubuh PPP.
Humphrey menjelaskan, Muktamar Bersama PPP yang bermartabat dan setara harus segera dipersiapkan dengan baik dengan melibatkan struktur organisasi masing-masing PPP.
Baca: Pemerintah Segera Kirim Naskah Akademik RUU Pemindahan Ibu Kota Negara Kepada DPR
Tujuannya agar upaya penyatuan kepengurusan PPP bisa benar-benar tgerealisir, tidak hanya sebatas di tingkat elit, tapi juga sampai ke bawah alias terjadi secara menyeluruh di organisasi PPP.
Dia mengatakan, mekanisme organisasi dengan mengacu pada AD/ART partau adalah melalui nukernas yang bisa menjadi forum untuk mengambil keputusan sebelum dijalankan muktamar.
PPP MJ akan menyelenggarakan Mukernas IV pada 30 November sampai 1 Desember 2019. Salah satu agenda pentingnya adalah menentukan arah penyatuan kepengurusan PPP.
"Di forum ini akan dibahas secara rinci dan jelas bagaimana pelaksanaan muktamar bermartabat dan setara tersebut sehingga akan menghasilkan satu PPP yang besar dan kuat demi menyambut Pemilu 2024" jelasnya.
PPP yang dipimpin Suharso Monoarfa juga akan menggelar mukernas pada Desember ini.
Humphrey dan Suharso monoarfa bertanggung jawab mengolah hasil nukernas masing PPP yang dipimpin untuk mewujudkan muktamar bersama yang bermartabat dan setara.
"Rasanya melihat komunikasi yg terjalin baik selama ini diantara keduanya, muktamar yang diharapkan akan bisa berjalan lancar dan sukses," ujar Humphrey Djemat.
Agar Mukernas IV pada 30 November berjalan baik, perlu dilakukan penataan struktur organisasi di DPP PPP versi MJ.
"Artinya pengurus DPP yang telah mencalonkan diri sebagai caleg dan masuk partai lain, tentu bukan anggota PPP MJ lagi. Demikian juga pengurus DPP yang telah menjadi calon DPD/Senator tahun 2019, sesuai Peraturan KPU harus mengundurkan diri dari PPP MJ," ujar Humphrey Djemat.
Pengurus DPP Sudarto dan Yunus Razak telah mencalonkan diri sebagai calon anggota DPD dan telah membuat surat pengunduran diri dan diterima DPP.
Keduanya kini bukan menjadi anggota PPP MJ lagi, apalagi sebagai sekjen atau wakil sekjen.