TRIBUNNEWS.COM - Densus 88 Antiteror telah menangkap 71 terduga teroris yang terlibat pasca ledakan bom bunuh diri di Polrestabes Medan per Selasa (19/11/2019).
Penangkapan dilakukan sebanyak 71 orang terduga teroris yang berkaitan dengan serangan bom bunuh diri di Polrestabes Medan maupun sebagai bentuk strategi menghentikan rencana teror jelang peringatan Natal dan Tahun Baru.
"Penangkapan jelang Natal dan Tahun Baru, ini preventif strike, juga pasca ledakan bom bunuh diri di Polrestabes Medan, itu sudah kami tangkap total penangkapan 71 orang. " ucap Kadiv Humas Polri Irjen Pol Muhammad Iqbal di gedung The Tribrata, Jakarta Selatan, Selasa (19/11/2019).
Dari jumlah tersebut 68 orang dilakukan penyidikan dan tiga orang meninggal dunia.
"Lanjut penyidikan 68 orang, meninggal dunia tiga orang, satu orang di Wonogiri , dua orang karena mengancam nyawa petugas," ujarnya, dilansir dari kanal Youtube Metrotvnews, Selasa (19/11/2019).
Kemudian, lima orang di Pekanbaru, tiga orang di Jabodetabek, lima orang di Banten, dan 11 orang di Jawa Tengah, dikutip dari Kompas.com.
Irjen (Pol) Muhammad Iqbal mengungkapkan aparat juga menangkap 11 orang di Jawa Barat, satu orang di Kalimantan, dua orang di Aceh, dua orang di Jawa Timur dan satu orang di Sulawesi Selatan serta sebanyak 30 orang diamankan di Medan
Penangkapan tersebut dilakukan sebagai sebagai bentuk strategi masif Polri untuk menghentikan rencana aksi teror yang dilakukan kelompok tersebut.
Baca: Pelaku Bom Bunuh Diri di Mapolrestabes Medan Dikebumikan
Sebelumnya, pihak kepolisian telah menggeledah sebuah rumah yang diduga milik guru ngaji pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara.
Dari penggeledahan tersebut, ditemukan sejumlah barang bukti.
Pelaku RMN diduga terpengaruh paham radikalisme dari istri dan guru ngajinya.
Wakapolda Sumatera Utara, Brigjen Mardiaz Kusin Dwihananto menerangkan pihaknya telah menyita sejumlah barang saat melakukan penggeledahan.
Baca: Pasca-Bom Bunuh Diri di Mapolrestabes Medan, Polisi Tangkap 23 Orang
Di antaranya busur panah, pipa, fotocopy-an dan surat khilafah.
Sebelumnya, polisi juga telah menggeledah rumah RMN dan mertuanya.
"Dalam interogasi kepada istri pelaku, menyampaikan adanya kelompok-kelompok, kelompok mengaji," ujar Wakapolda Sumut.
Dalam hal ini, Mardiaz mengatakan masih dalam tahap mendalami dan pengembangan untuk mengetahui motif di balik kejadian bom bunuh diri yang terjadi di Mapolrestabes Medan pada Rabu (13/11/2019).
(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani)