Eli menceritakan bagaimana perjalanannya mengumpulkan uang agar bisa berangkat ke tanah suci bersama sang ibu.
"Jujur saja saya hanya seorang pedagang nasi uduk, yang ingin sekali menunaikan ibadah. Saya mengumpulkan sedikit demi sedikit, saya berharap saya bisa pergi dengan ibu saya," ujarnya.
Awalnya, First Travel menjanjikan memberangkatkan Eli dan sang ibu di bulan Maret 2017.
Namun, First Travel menunda keberangkatannya.
Hingga akhirnya, First Travel meminta Eli untuk membayar tambahan Rp 2,5 juta agar bisa diberangkatkan di bulan Ramadhan tahun 2017.
Artinya, Eli harus menyetor Rp 5 juta untuk tambahan dirinya dan sang ibu.
"Saya diundur sampai akhirnya ditawari satu tambahan sejumlah 2,5 juta, katanya tambahan di bulan Ramadhan."
"Saya cari tambahan pak demi agar bisa menunaikan ibadah, saya setorkan 5 juta untuk berdua."
"Tapi akhirnya apa, di bulan Ramadhan pun saya tidak diberangkatkan," ucapnya.
Ia mengungkapkan selama ini telah berusaha mencari keadilan.
"Sampai saat ini saya mencoba mencari keadilan, mungkin bagi First Travel atau pemerintah terkait uang saya tidak berharga. Tapi untuk saya uang itu berarti," ujarnya.
Hingga Sang Ibu Meninggal Dunia
Eli mengungkapkan perjuangan berjualan nasi uduk ia lakukan demi keberangkatan umrah dirinya dan sang ibu.
Dirinya pun berkali-kali melakoni persidangan untuk mencari keadilan.