News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kasus Novel Baswedan

Imbas Penyiraman Air Keras, Novel Baswedan Mengaku Kini Naik Mobil Dinas KPK

Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyidik senior KPK Novel Baswedan.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengaku naik mobil dinas KPK dari rumah menuju kantor dan sebaliknya.

Hal itu dilakukan Novel imbas tragedi penyiraman air keras pada 11 April 2017.

Baca: Pembubaran TP4 dan TP4D, KPK: Itu Domain Jaksa Agung

"Mobil dari kantor ada yang antar jemput," kata Novel Baswedan kepada wartawan, Sabtu (23/11/2019).

Biasanya, Novel Baswedan bolak-balik dari rumahnya di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara ke kantor KPK menggunakan sepeda motor.

Tapi kini, setelah penglihatan matanya kabur, ia memilih mobil dinas.

"Udah enggak, enggak dulu," kata Novel Baswedan.

Diketahui, mata kiri Novel Baswedan mengalami kerusakan 95 persen, sedangkan mata kanannya harus menggunakan hard lens untuk dapat melihat.

Dua setengah tahun lewat, namun kasus penyerangan Novel belum juga terungkap.

Penyidik yang kerap menangani kasus korupsi kakap ini dulunya terkenal kerap bepergian dengan sepeda motor.

Dia bahkan pernah dua kali ditabrak oleh orang yang diduga ingin menyerangnya.

Insiden penabrakan yang terakhir menimpa Novel ketika menangani dua kasus kakap pada pertengahan 2016.

Penyidik KPK Novel Baswedan bersiap memberikan kesaksian bagi terdakwa mantan anggota Komisi II DPR Markus Nari pada sidang lanjutan kasus korupsi pengadaan KTP elektronik di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (9/10/2019). Sidang tersebut beragendakan mendengarkan keterangan tiga orang saksi yang dihadirkan JPU KPK yakni mantan anggota Komisi V DPR yang juga terpidana kasus korupsi pengadaan KTP elektronik Miryam S. Haryani, Penyidik KPK Novel Baswedan, dan jaksa KPK Heryawan Agus. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Pagi itu, ia berangkat menuju kantor KPK di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Novel keluar dengan sepeda motor dari rumahnya.

Di jalan yang membelah daerah pertokoan tak jauh dari rumah Novel, sebuah mobil Avanza menyeruduk.

Novel Baswedan terpental dari tunggangannya hingga berguling-guling di jalan.

Sedangkan si penabrak langsung kabur begitu targetnya jatuh.

Walhasil, selama beberapa hari Novel tertatih-tatih masuk kantor karena kaki kanannya terluka imbas tertimpa sepeda motor.

Novel juga pernah akan ditabrak, tetapi salah orang. Peristiwa ini terjadi pada 2011.

Waktu itu Novel sedang menangani kasus cek pelawat.

Baca: Sekjen PDIP: Ahok Pelopor Industri Migas

Novel Baswedan selamat karena penabraknya salah mengidentifikasi target.

Yang jadi korban adalah Dwi Samayo, juga penyidik KPK, yang sekilas mirip Novel.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini