TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - 14 staf khusus (Stafsus) telah ditunjuk untuk membantu tugas Jokowi sebagai kepala negara.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan para stafsus utamanya dari kalangan milenial bakal menjadi jembatan Jokowi dengan publik.
"Presiden ingin ada yang menjadi jembatan bridging, antara istana dengan publik. Bridging antara senior dengan junior, bridging antara orang yang gagap teknologi dengan yang maju di pemikiran teknologi," ujar Moeldoko, Sabtu (22/11/2019).
Baca: Stafsus Milenial: Jokowi Pikirkan Regenerasi Sosok Pemimpin 10 Tahun Ke Depan
Moeldoko meyakini stafsus milenial yang dipilih Jokowi memiliki pemikiran yang lebih maju, berbeda dari generasi sebelumnya.
Pemerintah, kata dia, berkomitmen melibatkan anak muda untuk membuat Indonesia maju. Senada dengan nama kabinet periode kedua Jokowi, Indonesia Maju.
Mantan Panglima TNI ini meyakini anak muda yang potensial justru memiliki jiwa kebangsaan yang tinggi. Mereka harus dilihatkan turut dalam pembangunan nasional.
"Keterlibatan mereka di Istana itu keterlibatan secara nasional. Mewakili teman-teman muda di berbagai daerah," singkatnya.
Baca: Tak Harus Ngantor, Milenial Staf Khusus Jokowi Digaji Full Rp 51 Juta Per Bulan
Untuk diketahui, total Presiden Jokowi memiliki 14 stafsus untuk membantunya di periode kedua. Tujuh dari stafsus ini adalah anak muda atau generasi milenial.
Khusus stafsus milenial, Jokowi memperkenalkan langsung ke publik di halaman belakang Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (21/11/2019) kemarin.
Sementara stafsus lainnya, diisi muka lama dan beberapa orang baru. Tujuh stafsus yang berasal dari kalangan milenial yakni :
Putri Indahsari Tanjung, Adamas Belva Syah Devara, Ayu Kartika Dewi, Angkie Yudistia, Gracia Billy Yosaphat, Andi Taufan Garuda dan Aminudin Ma'aruf.