TRIBUNNEWS.COM - Hari ini tepat tanggal 25 November 2019 yang diperingati sebagai Hari Guru Nasional.
Berbagai perayaan Hari Guru Nasional yang biasa dilakukan, di antaranya upacara, memberikan ucapan hari guru, memberi bingkisan untuk guru, dan lain-lain.
Peringatan Hari Guru Nasional kali ini sempat menjadi trending topik di twitter.
Berdasarkan pantauan dari Tribunnews, pada Senin (25/11/2019) pukul 10.51 WIB, tweet ucapan 'Selamat Hari Guru' masuk dalam trending nomor satu di Twitter.
Ucapan-ucapan untuk guru pun ramai dicuitkan di media sosial twitter.
Bahkan akun twitter milik Kementerian Agama pun ikut meramaikan peringatan hari guru dengan menuliskan ucapan dan mengunggah foto di akun Twitter @Kemenag_RI
"Selamat Hari Guru Nasional (HGN) 2019
Terima kasih atas darmabaktimu. Guru Penggerak Indonesia Maju" tulis akun @Kemenag_RI.
Akun DPR RI juga ikut mencuitkan ucapan Hari Guru Nasional pada akun @DPR_RI.
"Selamat Hari Guru Nasional, 25 November 2019
Guru adalah pejuang tulus tanpa tanda jasa mencerdaskan bangsa
Tetaplah menjadi Pelita Bangsa untuk kemajuan Pendidikan Indonesia", tulis akun @DPR_RI.
Lewat Twitter, banyak yang ingin mengucapkan terima kasih kepada guru dan mengucapkan Hari Guru Nasional lewat cara-cara yang unik.
Seperti halnya ucapan Hari Guru Nasional oleh seorang siswa yang diketahui dari SMKN 8 Makassar.
Pemilik akun @AFdla15 merayakan Hari Guru Nasional dengan mengunggah sebuah video berdurasi 15 detik menerbangkan balon ke udara dengan tulisan "SELAMAT HARI GURU".
"Selamat Hari Guru Nasional
“I really appreciate all the hard work you’ve done to help me. I have learnt so much, and it’s all thanks to you!” tulis akun @AFdla15.
Pemilik akun Twitter @hahahahahaniiii juga ikut membagikan postingan selamat Hari Guru pada dengan memberikan bunga dan bingkisan untuk guru.
"I try, i learn, and i grew with all of those hard work that you've done to me. and i really appreciate and thank that. thank you
Selamat Hari Guru,"
Sejarah Singkat PGRI yang dikutip Tribunnews dari pgri.or.id:
Organisasi perjuangan guru pada zaman Belanda diawali pada tahun 1912 dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB).
Organisasi PGHB terdiri dari para Guru Bantu, Guru Desa, Kepala Sekolah, dan Penilik Sekolah.
PGHB memperjuangkan nasib para anggotanya yang mempunyai latar belakang dan pangkat sosial yang bereda-beda.
Kesadaran kebangsaan dan semangat perjuangan mendorong para guru pribumi bersama-sama memperjuangkan persamaan hak dan posisi dengan pihak Belanda.
Tekad kuat para guru untuk memperjuangkan mendapatkan hasil di antaranya Kepala HIS yang dulu selalu dijabat oleh Belanda, satu per satu dapat pindah tangan ke orang Indonesia.
Pada 1932 nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) diubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI).
Namun, pada zaman itu Jepang melarang segala organisasi, menutup sekolah, dan PGI tidak dapat lagi melakukan aktivitas.
Lalu pada 17 Agustus 1945 diadakan Kongres Guru Indonesia, kongres ini diselenggarakan di Surakarta pada 24-25 November 1945.
Melalui kongres tersebut, segala organisasi dan kelompok guru yang didasarkan atas perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, politik, agama dan suku, sepakat dihapuskan.
Mereka adalah guru-guru yang aktif mengajar, pensiunan guru yang aktif berjuang, dan pegawai pendidikan Republik Indonesia yang baru dibentuk.
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) didirikan pada 25 November 1945.
Sebagai penghormatan kepada guru, pemerintah Republik Indonesia dengan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994, menetapkan hari lahir PGRI tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional, dan diperingati setiap tahun.
(Tribunnews.com/ Yurika Nendri)