TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) / Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan saat ini perkembangan teknologi sudah merambah ke industri perkeretaapian.
Pernyataan tersebut ia sampaikan usai melakukan uji coba kereta LRT Jabodebek di Stasiun Harjamukti Depok, Jawa Barat, Kamis (28/11/2019).
Menurutnya, PT INKA telah sukses membangun kereta dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) cukup tinggi sebesar 42 %.
Baca: Menristek Sebut Anggaran Riset di Indonesia Menyedihkan, Selain Kecil Juga Didominasi Pemerintah
Pembangunan kereta karya anak bangsa itu juga disempurnakan dukungan dari berbagai lembaga untuk penerapan teknologinya.
Satu diantaranya pendampingan teknologi dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
"Ini menunjukkan kemampuan putra-putri bangsa Indonesi melalui PT INKA dengan dibantu berbagai lembaga, BPPT, LIPI maupun beberapa perguruan tinggi sudah sampai kepada teknologi kereta api yang diyakini ke depan akan sangat dibutuhkan Indonesia," ujar Bambang, pada kesempatan tersebut.
Baca: Menristek: Start Up Lokal Dapat Mengurangi Ketergantungan Terhadap Produk Asing
Ia juga memuji gerbong LRT yang dianggap berkualitas dan pengoperasian kereta yang lancar.
"Kami melihat bahwa pengoperasian gerbong LRT tadi, paling tidak satu stasiun itu berlangsung dengan sangat baik. Artinya, kualitas dari gerbongnya sendiri, kualitas dari perjalanannya operasionalnya juga mulus," kata Bambang.
Terkait tarif, perlu diketahui bahwa beberapa waktu lalu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa estimasi tarif yang akan diterapkan untuk LRT Jabodebek di bawah Rp 12.000 tiap satu kali perjalanan.
"Tarif sementara hitungannya adalah Rp 12.000, tapi tentu nanti kita akan melakukan justifikasi pada saat menjelang operasional," jelas Budi Karya.