TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan pentingnya penggunaan teknologi bagi notaris untuk meningkatkan pelayanan terhadap publik saat membuka Kongres Notaris Dunia ke-29 yang digelar di Jakarta Convention Center, pada Kamis (28/11/2019).
Jokowi mengatakan para notaris di Indonesia harus mengubah cara kerja dan diminta untuk memanfaatkan teknologi digital.
Dalam kesempatan itu, Jokowi menyarankan para notaris harus menggunakan laptop hingga tablet yang terkoneksi internet.
"Dulu tas notaris isinya pulpen, cap notaris, materai sekarang harusnya laptop, tablet yang terkoneksi internet," ujar Presiden Jokowi, dilansir dari kanal Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (28/11/2019).
Baca:Jokowi: Kalau Setiap Hari Keluarkan Grasi Silakan Dikomentari
Perkembangan teknologi ini, dalam menghadapi perubahan pemerintah dituntut bergerak cepat dan lebih lincah.
Birokrasi dalam pelayanan yang sebelumnya dianggap berbelit harus dapat disederhanakan melalui pemanfaatan teknologi sehingga menghasilkan pelayanan yang cepat.
"Disrupsi teknologi bisa kita manfaatkan untuk mengubah proses bisnis dan budaya kerja yang sudah bertahan bertahun-tahun. Inovasi teknologi bisa membuat yang dulunya lambat, ruwet, dan berbelit-belit menjadi lebih sederhana dan cepat," ucapnya.
Namun, bukan hanya pemerintah, pelaku usaha, kalangan bisnis, termasuk kalangan notaris juga harus segera berbenah.
Saat ini, teknologi informasi telah menjadi penggerak utama proses bisnis di seluruh dunia.
Baca:Penasaran, Jokowi Ingin Cek Pengesahan PT yang Hanya 7 Menit
"Bukan hanya pemerintah yang harus berubah, kalangan bisnis dan pelaku usaha juga harus berubah. Saat ini proses bisnis juga masuk ke dunia digital. Semuanya bisa dilakukan serba online," jelas Jokowi.
Dalam hal ini, Jokowi melihat bahwa hampir seluruh kegiatan kenotarisan dengan inovasi teknologi dapat melayani dan meningkatkan kinerja seorang notaris.
Seperti misalnya pembayaran penerimaan negara bukan pajak (PNBP) secara autodebet untuk notaris, registrasi pengangkatan notaris, ujian pengangkatan notaris, dan sebagainya.
"Itu artinya inovasi teknologi akan mampu membuat lompatan yang akan berdampak pada kerja-kerja profesi notaris sehingga notaris bisa bekerja semakin cepat yang akhirnya bermuara pada peningkatan kecepatan dan kemudahan berusaha di negara kita Indonesia," tuturnya.
Baca:Pengamat: Kalau Tujuannya untuk 'Jilat' Jokowi, Sebaiknya Enggak Usa
Pemerintah Indonesia juga berupaya untuk mendukung kemajuan teknologi dengan meningkatkan akses kepada layanan telekomunikasi bagi masyarakat di seluruh Indonesia.
Kongres tersebut mengangkat sejumlah tema yang salah satunya ialah mengenai tantangan di era revolusi industri 4.0 yang harus dihadapi para notaris di seluruh dunia yang dihadiri oleh para notaris dari puluhan negara anggota International Union of Notaries (UINL).
Jokowi saat memberikan sambutan mengatakan bahwa revolusi industri 4.0 menghadirkan disrupsi di hampir seluruh negara, termasuk negara-negara anggota UINL, dan memunculkan tantangan baru yang harus dihadapi bersama.
"Era disrupsi ini menghadirkan tantangan-tantangan baru dan juga memberikan tantangan-tantangan besar di mana pemerintah, pelaku bisnis, dan kalangan notaris harus mengubah proses pemerintahan maupun proses bisnis dan budaya kerja perusahaan di semua sektor," ujarnya.
Lanjut, Jokowi menyatakan sejak 2015 lalu, pemerintah melakukan investasi infrastruktur konektivitas digital yang cukup besar dengan membangun jaringan tulang punggung serat optik sepanjang 12.128 kilometer yang dikenal dengan nama Palapa Ring.
Baca:Ray Rangkuti Kritisi Pemberian Grasi Terpidana Korupsi oleh Presiden Jokowi
Proyek tersebut telah diselesaikan pada Oktober 2019 lalu sehingga memberikan fasilitas untuk seluruh pihak memberikan layanan komunikasi, utamanya ke wilayah Indonesia bagian timur.
"Sehingga dengan jalan tol internet itu seluruh kabupaten dan kota di Indonesia (dapat) terhubung dengan internet. Tahap selanjutnya adalah menyambung infrastruktur digital ini dengan kegiatan-kegiatan produktif," jelasnya.
Presiden Jokowi juga mengatakan, fasilitas dan upaya pemerintah tersebut dengan ekosistem yang baik perlu diberikan dukungan.
Oleh karenanya, Jokowi mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menghadapi tantangan di era disrupsi dan menyongsong perubahan saat ini untuk menghadirkan kualitas pelayanan kenotarisan dan layanan lain di segala bidang yang lebih cepat dan lebih baik.
"Saya harapkan melalui kongres ini dapat dilakukan pertukaran ide, gagasan, dan pengalaman sehingga dapat dihasilkan terobosan dan inovasi baru yang semakin meningkatkan kualitas dan mengukuhkan posisi notaris di era disrupsi ini," tandasnya.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani)