Slamet Maarif menegaskan tidak ada urusan lagi pasca pilpres selesai.
Slamet juga mengatakan, kelompok 212 kini telah kembali ke gerakan moral untuk melawan penista agama, dan tetap berjuang untuk menegakkan keadilan di Indonesia.
"Justru pernyataan Pak Tito itu yang membuat akhirnya kondisi politik jadi tidak stabil lagi. Semua sudah kembali ke garis perjuangan masing-masing," jelasnya.
Slamet kembali menyatakan bahwa urusan politik sudah selesai, kini hanya akan mengadakan reuni alumni 212.
Sejak gerakan 212 2016 lalu, Alumni 212 mengadakan dua kali reuni dan ia mengaku reuni tersebut berjalan kondusif.
"Artinya, pemikiran yang selama ini ada di dalam benak masyrakat. Ada kelompok 212 fobia," tuturnya.
Menurutnya, ada pihak yang ketakutan saat mendengar kelompok 212.
"Kemarin gerakan 212 dan terlibat politik, karena memang tahun politik. Dan itu sudah selesai. Kami kembali ke gerakan moral kami," tegasnya sekali lagi.
Justru aneh menurut Slamet ketika Mendagri mengatakan politik tidak stabil karena adanya PA 212.
"Padahal kan sekarang bukan tahun politik? Kami pastikan reuni-reuni besok itu benar-benar munajat, betul-betul maulid agung. Tidak mengundang tokoh-tokoh politik," ujarnya.
Baca : Fadli Zon Sebut Reuni Akbar 212 Sengaja Digelar Bersama dengan Maulid Nabi: Akan Bawa Dampak Positif
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)