News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Reuni 212

Tito Karnavian Sebut PA 212 Hambat Stabilitas, Kapitra Ampera: Saya Pikir itu Candaan Pak Tito

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkap Layar YouTube KompasTV Kelompok 212 Dinilai Hambat Stabilitas Politik

TRIBUNNEWS.COM - Reuni Persaudaraan Alumni (PA) 212 akan digelar pada 2 Desember mendatang.

Santer diwartakan soal pernyataan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang menyinggung kelompok 212 saat berbicara tentang stabilitas politik dan pembangunan pasca-pilpres.

Muncul pro kontra seusai Tito Karnavian mengatakan kelompok 212 sebagai penghambat stabilitas politik.

Politisi PDI Perjuangan Kapitra Ampera menilai ucapan Tito merupakan candaan semata.

"Saya pikir itu candaan Pak Tito. Sekaligus pengakuan pemerintah atau negara terkait eksistensi 212," tuturnya saat hadir di Dialog Kompas Petang, Rabu (27/11/2019).

Ia juga menambahkan, eksistensi kelompok 212 dinilai sebagai pressure group, artinya penyeimbang kehidupan demokrasi.

Kapitra mengatakan sebenarnya, keberadaan kelompok 212 tidak pernah melakukan perusakan terhadap demokrasi negara.

Politisi PDI Perjuangan Kapitra Ampera menilai ucapan Tito merupakan candaan semata. (Kompas TV)

Reuni PA 212 Digelar Saat Maulid Nabi

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyebut acara untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, sengaja digelar bersamaan dengan aksi Reuni Akbar 212.

Menurut Fadli Zon, kegiatan reuni tersebut akan berdampak baik pada masyarakat karena kegiatan diisi dengan peringatan Maulid Nabi.

"Saya hanya mendengar saja bahwa itu kegiatan Maulid agung ya, atau dalam rangka memperingati kelahiran Nabi besar Muhammad SAW," ujar Fadli di Gedung DPR RI, Selasa (26/11/2019), dikutip dari YouTube Kompas TV.

Fadli mengatakan, kegiatan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut memang sengaja digelar pada 2/12/2019.

Baca : Inilah Daftar Penerus Bisnis Almarhum Ciputra, Mewariskan Ciputra Group Hingga ke Cucu

Ia menilai kegiatan tersebut wajar, karena nantinya akan diisi dengan kegiatan munajat dan shalawat.

"Memang waktunya dipaskan dengan 2 Desember, saya kira itu hal yang biasa saja, apalagi diisi dengan kegiatan munajat, shalawat," jelas Fadli.

"Kegiatan-kegiatan seperti ini saya kira akan membawa dampak positif di masyarakat," lanjutnya.

Mantan Wakil Ketua DPR itu juga mengatakan, karena hajatan demokrasi sudah selesai, semestinya kegiatan seperti ini bisa didukung.

"Hajatan demokrasi kita juga sudah selesai, tidak ada lagi pemilu, mestinya kegiatan seperti Maulid agung ini bisa didukung," katanya.

Pernyataan Tito Karnavian

Menurut Tito, politik Indonesia stabil sejak Prabowo Subianto bergabung di pemerintahan Presiden Jokowi.

Ia mengatakan, sebelumnya saat berkunjung ke Malaysia, tokoh malaysia menyebut politik Indonesia stabil.

"Apapun juga, politik kan tidak miss, tapi dari pandangan Malaysia kemarin ketemu banyak tokoh di sana, menganggap politik Indonesia itu stabil sekarang," ujar Tito dalam sambutannya di acara Munas APPSI VI di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (26/11/2019), dikutip dari YouTube Kompas TV.

Mantan Kapolri itu menilai stabilnya politik di Indonesia setelah kubu Jokowi dan kubu Prabowo di Pemilihan Presiden lalu itu bergabung.

Tito Karnavian mengaku saat ini tinggal urusannya dengan 212.

"Terutama semenjak gabungnya 01 sama 02, tinggal urusannya 212 aja," jelas Tito.

Baca :  Soal Reuni 212, Slamet Maarif Merasa Aneh Mendagri Katakan PA 212 Ganggu Stabilitas Politik

Tanggapan Slamet Maarif

Menanggapi pernyataan Mendagri Tito Karnavian yang menyebut PA 212 menghambat stabilitas politik, Ketua PA 212 Slamet Maarif merasa aneh terhadap pernyataan Tito. 

Slamet Maarif menegaskan tidak ada urusan lagi pasca pilpres selesai.

Slamet juga mengatakan, kelompok 212 kini telah kembali ke gerakan moral untuk melawan penista agama, dan tetap berjuang untuk menegakkan keadilan di Indonesia.

"Justru pernyataan Pak Tito itu yang membuat akhirnya kondisi politik jadi tidak stabil lagi. Semua sudah kembali ke garis perjuangan masing-masing," jelasnya.

Slamet kembali menyatakan bahwa urusan politik sudah selesai, kini hanya akan mengadakan reuni alumni 212.

Sejak gerakan 212 2016 lalu, Alumni 212 mengadakan dua kali reuni dan ia mengaku reuni tersebut berjalan kondusif.

"Artinya, pemikiran yang selama ini ada di dalam benak masyrakat. Ada kelompok 212 fobia," tuturnya.

Menurutnya, ada pihak yang ketakutan saat mendengar kelompok 212.

"Kemarin gerakan 212 dan terlibat politik, karena memang tahun politik. Dan itu sudah selesai. Kami kembali ke gerakan moral kami," tegasnya sekali lagi.

Justru aneh menurut Slamet ketika Mendagri mengatakan politik tidak stabil karena adanya PA 212.

"Padahal kan sekarang bukan tahun politik? Kami pastikan reuni-reuni besok itu benar-benar munajat, betul-betul maulid agung. Tidak mengundang tokoh-tokoh politik," ujarnya.

Baca : Fadli Zon Sebut Reuni Akbar 212 Sengaja Digelar Bersama dengan Maulid Nabi: Akan Bawa Dampak Positif

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini