News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Siapa Sosok yang Berperan di Balik Penampilan Berbeda Ma'ruf Amin Setelah Jadi Wakil Presiden?

Penulis: Reza Deni
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin, saat ditemui di Kantor Wakil Presiden RI, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (20/11/2019).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Staf khusus Wakil Presiden, Masduki Baidlowi, mengungkap sosok di balik penampilan berbeda Maruf Amin belakangan ini.

Khususnya ketika Maruf Amin terlihat menggunakan celana panjang saat menjabat Wakil Presiden RI.

Seperti diketahui, Maruf Amin dikenal sebagai ulama yang kerap menggunakan sarung saat tampil di depan publik.

Masduki menyebut istri Maruf Amin, Wuri Estu Handayani, memiliki peran penting di balik penampilan baru mantan Rais Aam PBNU tersebut.

Baca: Masduki Rasakan Hidup di Luar Zona Nyaman Selama 5 Tahun Usai Berhenti sebagai Jurnalis

"Ibu Wury memang sangat peduli dengan suaminya. Apa yang pantas dilihat itu akan selalu dijadikan pertimbangan untuk memberikan masukan. Lantas kemudian itu dipraktikkan oleh Kiai Maruf," kata Masduki saat berbincang dengan Tribunnews di Kantor MUI Pusat, Jakarta Pusat, Kamis (28/11/2019).

Bentuk kepedulian Wury kepada sang suami, dikatakan Masduki, tak hanya soal pakaian, tetapi soal pola hidup.

Maruf Amin menjalani gaya hidup sehat, terutama saat masa kampanye.

Baca: Tanggapi Penunjukan Staf Khusus Presiden dan Wapres, Mardani Ali: Tugas dan Fungsi Harus Jelas

Beberapa olah raga pernah dijalani Maruf Amin selama rentang waktu tersebut, seperti joging.

"Makannya diukur, apa saja makan yang boleh dan tidak boleh itu terkontrol. Lalu yang kedua olah raganya rutin. Setiap hari dia jalan pagi 3,5 kilometer, kemudian akhirnya berat badannya turun drastis. Saya tidak tahu persis berapa kilogram," ujarnya.

Karena itulah, ketika sesi foto Presiden dan Wakil Presiden dan diharuskan memakai celana dinas, Maruf Amin terlihat lebih langsing.

Baca: Diminta Maruf Amin Awasi Masjid, Polri Imbau Masyarakat Lapor Jika Lihat Indikasi Paham Radikal

"Ketika pelantikan juga lebih gagah, jauh lebih muda. Digojlokin, 'Abah kayaknya lebih jauh lebih muda' kata Ibu Wury. Oh iya memang kelihatan lebih muda," katanya.

Sejak saat itu, pemakaian sarung atau celana disesuaikan dengan agenda kegiatan yang akan Maruf Amin hadiri.

"Akhirnya disimpulkan, di mana cocoknya pakai sarung, di tempat-tempat tertentu dia pakai sarung. Di tempat-tempat yang lain dia pakai celana. Itu memang masukan dari semuanya. Tapi yang paling punya peran, Ibu Wury," kata Masduki.

Rasakan hidup di luar zona nyaman

Staf Khusus Wapres Ma'ruf Amin, Masduki Baidlowi, menceritakan sebelum menjabat posisi strategis yang sekarang ini, dirinya pernah hidup pas-pasan atau di luar zona nyaman.

Hal itu dia rasakan ketika berhenti dari pekerjaannya sebagai wartawan tak lama setelah reformasi di Indonesia.

Saat itu, Masduki masuk ke jajaran Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) setelah diajak oleh KH. Hasyim Muzadi pada 1999.

Baca: Masduki soal Fungsinya sebagai Stafsus Maruf: Saya Berikan Masukan hingga Berdebat dengan Beliau

"Tiba-tiba oleh Pak Hashim saya dijadikan Wakil Sekjen. Kaget saya kan', dan Pak Hashim bilang kamu berhenti saja jadi wartawan. Di situlah saya berhenti pada tahun 1999. Dari orang digaji, saat itu redaktur pelaksana kompartemen politik, take home pay-nya sekitar Rp5 jutaan zaman itu, saya dapat mobil," kata Masduki kepada Tribunnews.com, di kantor pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta Pusat.

Meski demikian, istri Masduki siap secara mental dengan kondisi tersebut. Dirinya dan sang istri pun memulai hidup baru dengan membuka toko kecil di dekat rumahya.

Baca: Pesan KPK kepada Staf Khusus Presiden dan Wakil Presiden: Jauhi Suap dan Gratifikasi

"Saya bilang, kamu pokoknya makan dari sini. Selebihnya dari itu, Allah nanti kasih rezeki," katanya.

Secara berkelakar, Masduki selama lima tahun hidup pas-pasan. Hingga akhirnya dirinya menjadi legislator dari PKB pada 2004-2009.

"Selama 5 tahun itu (1999-2004) lumayan hidup pas-pasan terus. Ada orang merasa lihat saya ini kasihan. Ada yang kasih mobil Kijang, yang lama disuruh jual," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini