Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Airlangga Hartarto resmi mendaftarkan diri menjadi Calon Ketua umum Golkar periode 2019-2024.
Airlangga mendaftarkan diri ke kantor DPP Golkar didampingi sejumlah tim pemenangan, satu di antaranya Ketua Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi, Senin (2/12/2019).
Airlangga yang mendaftar setelah Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan bukan kali ini saja mendaftarkan diri dalam pemilihan Ketua Umum Golkar.
Baca: Bambang Soesatyo Resmi Mendaftarkan Diri Jadi Calon Ketua Umum Golkar
Ia menegaskan tidak ada yang berubah dalam proses pendaftaran Calon Ketua Umum Golkar.
"Saya sudah ikut Munas 4 kali, 2014, 2016, dan 2017 saya ikut dan aklamasi. Persyaratan semua sama tidak ada yang berubah," ujar Airlangga.
Menurut Airlngga syarat 30 persen dukungan pemilik suara dalam pemilihan calon ketua Umum Golkar bukan kali ini saja diberlakukan.
Pada Munas Golkar sebelumnya syarat 30 persen tersebut juga diberlakukan.
Untuk diketahui syarat dukungan 30 persen untuk maju dalam pemilihan ketua umum Golkar dipermasalahkan kubu Bambang Soesatyo (Bamsoet) mereka menilai bahwa syarat tersebut, melanggar anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai Golkar.
Baca: 5 Orang Telah Daftar Bakal Calon Ketua Umum Golkar, Siapa Saja?
"Di Bali persyaratan dukungan 30 persen juga, kalau belum, ya bukan jadi caketum. Mekanismenya hari ini pendaftaran jadi balon (bakal calon), jadi calon itu harus, 30 persen," katanya.
Airlangga berharap dalam pemilihan ketua Umum Golkar seluruh kader mengikuti aturan yang tercantum dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai Golkar.
Baca: Bila Plt DPD Diberi Hak Suara, Kubu Bamsoet Nilai Airlangga Kangkangi Konstitusi Golkar
Para kader tertib dan tidak membangun opini yang mengganggu berlangsungnya Munas pada 3-6 Desember 2019 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta.
"Semuanya konsen saja ke Munas, jangan mengembangkan narasi narasi-narasi lain," katanya.
Bamsoet mendaftar