TRIBUNNEWS.COM - Ketua Steering Commitee Panitia Reuni 212 Yusuf Martak menyampaikan bahwa Reuni Akbar 212 adalah kegiatan silaturahmi.
Diketahui, Persaudaraan Alumni (PA) 212 menggelar Reuni Akbar di Kawasan Monas, Jakarta Pusat, pada hari ini, Senin (2/12/2019).
Yusuf menyampaikan, karena menjadi tempat silaturahmi, Reuni Akbar 212 akan diisi dengan tausiyah, lantunan ayat suci Al-Qur'an, doa, dan dzikir.
"Karena di sini tempat orang bersilaturahmi, mendengarkan tausiyah, mendengarkan lantunan-lantunan ayat suci Al-Qur'an, dan doa, dzikir dan lain sebagainya," ujar Yusuf, saat dihubungi oleh Kompas TV, Minggu (1/12/2019).
Yusuf mengatakan, kegiatan silaturahmi tersebut tidak hanya mengundang umat Islam saja, tetapi juga terbuka bagi umum.
"Ini tidak hanya khusus untuk umat Islam, silakan siapapun hadir, dari agama lain kita senang sekali," katanya.
Baca: Orasi di Reuni 212, Yusuf Martak: Kami Ingin Datangkan Habib Rizieq, tapi Ada Tangan Kotor
Baca: Pemerhati Transportasi Pertanyakan Sikap Anies Baswedan Beri Izin Reuni 212 Digelar di Monas
Namun, Yusuf menegaskan tidak mengundang perwakilan dari partai politik tertentu.
"Sangat terbuka, namun kita tidak mengundang orang-orang partai politik, partai khusus," ucapnya.
Yusuf juga menyampaikan, Reuni Akbar 212 pada 2019 ini bukan sebagai aksi untuk menjerat penista agama seperti pada 2016 lalu.
"Pada 2016 namanya aksi, kita berjuang agar penista ini dijerat hukum, saat itu berbeli-belit tidak ada ujungnya," ujarnya.
"Di tahun 2017 dan 2018 kita mengadakan reuni, tapi pada saat itu ada proses pilpres, maka yang hadir adalah dari calon presiden 02, dan partai pendukung koalisinya," lanjut Yusuf.
Yusuf menegaskan, tidak ada salahnya jika tahun ini PA 212 kembali menggelar reuni.
Ia berujar tidak menutup kemungkinan jika di tahun berikutnya juga akan digelar reuni kembali.
"Jadi di 2019, 2020 dan seterusnya, yang namanya reuni tidak salah kita adakan," tegasnya.
Sebelumnya, Ketua PA 212 Slamet Ma'arif menyebut aksi reuni tersebut untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
"Kita mau memperingati Maulid Nabi, karena masih dalam suasana Maulid Nabi," ujar Slamet di Studio TV One, Sabtu (30/11/2019), dikutip dari YouTube Talk Show tvOne.
Selain itu, Slamet mengatakan, Reuni Akbar tersebut sebagai persatuan dan kesatuan dari umat Islam di Indonesia.
"Kedua, kita ingin mengingatkan kembali, ada hari dimana persatuan kesatuan umat Islam itu, Allah satukan dalam satu momen yang penuh kedamaian, ketertiban, aman, bersih, penuh toleransi, berbagi di Indonesia," jelas Slamet.
Slamet juga menyampaikan, aksi tersebut sebagai pengingat bangsa Indonesia, tidak boleh ada siapapun yang menistakan agama.
Baca: Pemerhati Transportasi Pertanyakan Sikap Anies Baswedan Beri Izin Reuni 212 Digelar di Monas
Baca: Reuni 212 : Manifesto Perlawanan Islamis terhadap Nasionalis
"Kita juga perlu mengingatkan kembali kepada anak bangsa, masih ada kami yang senantiasa Istiqamah, senantiasa konsisten untuk mengingatkan anak bangsa, negara yang berdasarkan Pancasila ini, yang NKRI ini, tidak boleh ada siapapun dia yang menistakan agama," kata Slamet.
Ia berujar PA 212 akan melawan penista agama, siapapun dan apapun agamanya.
"Kami pastikan kepada siapapun yang menistakan agama di Indonesia, agama apapun, kami pasti akan berjuang untuk melawan itu semua," ujar Slamet.
Slamet mengungkapkan dari aksi tersebut, PA 212 ingin ada keadilan di Indonesia.
"Kami juga mengungkapkan harus ada keadilan di negeri ini," katanya.
Slamet juga mengatakan aksi Reuni Akbar 212 merupakan sebuah anugerah dari Allah SWT, dan patut disyukuri.
Menurut Slamet Ma'arif, Reuni Akbar 212 adalah momentum bagi umat Islam di seluruh Indonesia untuk berkumpul.
"Bagi kami momen 212 itu sesuatu yang merupakan anugerah dari Allah, yang wajib kita syukuri dan kita pelihara, dimana menjadi momentum umat Islam di seluruh Indonesia," ujar Slamet.
Ketua PA 212 ini menegaskan, latar belakang gerakan 212 tidak ada hubungannya dengan Prabowo Subianto atau tokoh lainnya.
"Lahirnya 212 pasti ada history-nya, dan saya tegaskan lahirnya 212 tidak ada hubungannya dengan Prabowo dan sebagainya," jelasnya.
Slamet mengungkapkan, dalam aksi reuni di 2019 ini, PA 212 ingin menyampaikan rasa syukur kepada Allah SWT.
"Tahun ini kita kembali menyampaikan rasa syukur kita kepada Allah SWT dengan karunia itu," ungkapnya.
(Tribunnews.com/Nuryanti)