TRIBUNNEWS.COM - Najwa Shihab membongkar jumlah kekayaan yang dimiliki Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim dalam acara Mata Najwa Live di Semarang, Minggu (2/12/2019).
Tuan rumah Mata Najwa menunjukkan data dari Globe Asia dan menampilkan jumlah kekayaan yang dimiliki mantan CEO GOJEK tersebut di layar.
Berdasarkan data dari Globe Asia, diketahui juga jumlah kekayaan Nadiem menempati peringkat ke 87 dari 100 daftar orang terkaya di Indonesia.
"Kekayaan Nadiem Makarim mencapai 100 Juta Dolar Amerika, atau sekira Rp 1,4 Triliun. Sementara gaji menteri, Kepres 68 Tahun 2001 mengenai tunjangan jabatan yang diterima menteri negara dan jabatan sekelasnya, sebesar Rp 13.680.000 setiap bulannya," tutur Najwa.
Baca : Peringati Hari Disabilitas Internasional, Kemensos Beri Tema: Indonesia Inklusi, Disabilitas Unggul
Gaji tersebut belum termasuk tunjangan-tunjangan lain yang besarannya sekira Rp 100 Juta - 500 Juta.
Nilai yang menurut Najwa tak sebanding dengan penghasilan Nadiem di perusahaan lamanya, yakni perusahaan decacorn miliknya.
Menurut Nadiem, kalau menjabat sebagai menteri hanya untuk mencari uang, lebih baik tidak menjadi menteri.
"Prinsip kepemimpinan menurut saya pribadi, belum kelar dengan pengalaman di satu sektor swasta saja. Tapi yang penting, dalam kehidupan belum lengkap kalau belum melayani," tutur Nadiem Makarim membuat hadirin acara Mata Najwa tersebut bersorak dan bertepuk tangan.
Baca : Hari Disabilitas, Stafsus Angkie Yudista Unggah 3 Pesan Jokowi: Ada Bonus untuk Atlet Disabilitas
Mengaku Sedih Tinggalkan Gojek
Mendikbud tersebut mengungkap jika dirinya merasa sedih saat harus meninggalkan perusahaannya.
Diberitakan Tribunnews sebelumnya, pria 35 tahun itu juga mengaku sempat merasa takut saat menerima tawaran sebagai Menteri.
"Saya sebenarnya cukup sedih meninggalkan karena itu keluarga saya , semua dari mitra-mitra driver, tim saya di perusahaan."
"Terus terang saya jelas ada rasa takut untuk melakukan sesuatu yang baru."
"Tapi setelah saya pikir-pikir lagi, menurut saya keberanian adalah mengakui adanya ketakutan tapi tetap melangkah ke depan."
Baca : Kasus Korupsi Rp 300 Miliar di BTN, Kejaksaan Agung Telah Periksa Belasan Orang
"Kalau ada sesuatu hal yang membuat kita agak grogi atau ketakutan, itu biasanya sebelum kita melakukan hal yang signifikan. Jadi kalau gak ada rasa takut, mungkin tugas itu kurang meaningful," papar Nadiem Makarim
"Tapi setelah saya pikir-pikir lagi, menurut saya keberanian adalah mengakui adanya ketakutan tapi tetap melangkah ke depan."
"Kalau ada sesuatu hal yang membuat kita agak grogi atau ketakutan, itu biasanya sebelum kita melakukan hal yang signifikan. Jadi kalau gak ada rasa takut, mungkin tugas itu kurang meaningful," papar Nadiem Makarim.
Baca : Kasus Korupsi Melilit BTN, Erick Thohir Ungkap BUMN Harus Berjalan Transparan dan Profesional
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)