TRIBUNNEWS.COM - Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo yang menyatakan mundur dari perebutan kursi Ketua Umum Partai Golkar sebelum pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) mengaku mengutamakan kepentingan Golkar.
Dalam kesempatan itu, Bambang Soesatyo menyampaikan karena momentumnya pada Selasa malam (3/12/2019) sudah tepat karena mulainya pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) yang diharapkan menghadirkan suasana teduh.
"Karena momentumnya memang sudah tepat nanti malam pembukaan, sebelum pembukaan harus ada suasana yang teduh di partai Golkar."
"Itulah salah satu keistimewaan yang ada di Golkar bahwa kami satu sama lain saling menghargai."
"Saya tidak pernah bisa, kami rata-rata anak muda ini tidak bisa menolak atau melawan ketika para senior-senior kami memberi nasihat pandangan dan saran," jelas Bambang Soesatyo, dilansir dari Youtube KompasTV.
Pada akhirnya, Bambang Soesatyo menyampaikan pengunduran dirinya dari pencalonan kandidat Ketua Umum Partai Golkar.
"Pada akhirnya, saya mengambil keputusan untuk tidak meneruskan pencalonan saya sebagai kandidat Ketua Umum Partai Golkar periode 2019-2024," ujarnya.
Lanjut, Bambang Soesatyo juga mengungkapkan pengunduran dirinya agar situasi yang ada di Partai Golkar saat ini diberi tugas oleh negara di bidang ekonomi dapat mengatasi masalah ekonomi ke depan.
Bambang Soesatyo menyatakan hal ini merupakan pengorbanan dirinya untuk menjaga ketuhuhan dan komitmen Partai Golkar tehadap negara.
Padahal, sebelumnya pada Senin 2 Desember 2019 Bambang Soesatyo mendeklarasikan diri menjadi calon Ketua Umum Partai Golkar.
Sementara itu, hanya satu kandidat kuat yang menjadi Ketua Umum Partai Golkar yaitu Airlangga Hartarto setelah sebelumnya tiga calon di antaranya mengundurkan diri.
Politisi Partai Golkar Bambang Soesatyo sekaligus Ketua MPR ini memutuskan mundur dari pencalonannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar Periode 2019-2024.
"Berat bagi saya untuk ambil keputusan, tapi demi untuk persatuan dan kesatuan partai Golkar, maka saya harus ambil keputusan pahit ini. Inilah cara kami menyelesaikan masalah internal kami di Partai Golkar dengn damai dan aman," ungkapnya.
Keputusan Bambang Soesatyo ini setelah bertemu dengan sejumlah tokoh senior Partai Golkar.
"Pagi saya berkonsultasi pada pak Ponco, saya laporkan situasi dan kondisi yang ada, tadi malam saya sampai pukul 24.00 WIB ditempatnya pak Yapto selaku Ketua Umum saya di Pemuda Pancasila," ujarnya.
Sebelumnya, Bambang Soesatyo juga berkunjung ke Bobby Suhardiman selaku Plt Ketua Umum yang mencalonkan dirinya dan meminta pendapat dari Akbar Tanjung.
Bambang Soesatyo menyebutkan dirinya bersama Airlangga, Luhut dan Ical selaku calon ketua umum Golkar telah menyepakati dan menyarankan rekonsiliasi secara menyeluruh terhadap konsultasi yang telah berlangsung.
Bambang Soesatyo memutuskan mundur dari pencalonan Ketua Umum Partai Golkar dengan mempertimbangkan soliditas, konsolidasi dan keutuhan Partai Golkar.
Atas beberapa pertimbangan Bambang Soesatyo menyampai beberapa hal sebagai berikut:
1. Setelah mencermati perkembangan atau situasi Partai Golkar menjelang Munas yang semakin panas.
2. Situasi nasional yang memerlukan situai politik yang kondusif dan mejaga pertumbuhan ekonomi yang diharapkan dari berbagai anacaman ekonomi global.
3. Nasihat para senior, termasuk para ketua umum.
4. Semangat rekonsiliasi yang telah disepakati bersama diantara kedua tim antara Bambang Soesatyo dan Airlangga untuk membangun rekonsiliasi.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani)