Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, ACEH -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati mendorong agar pemerintah daerah serius mengumpulkan data valid terkait kekerasan perempuan dan anak.
Alasannya, data yang tersaji kini banyak berdasarkan sample survei.
"Kalau sekarang kita bicara kasus kekerasan survei sample yang ada. Mudah-mudahan dengan kita bisa sajikan data akurat untuk penanganan kasus yang kekerasan yang terjadi," ungkapnya saat ditemui di Amel Convention Center, Banda Aceh, Kamis (5/12/2019).
Perempuan yang biasa disapa Bintang Puspayoga ini menuturkan, pemerintah daerah bisa bekerja sama mengumpulkan data dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), maupun kader-kader dasa wisma.
"Kita bisa dapat data akurat dengan bekerja sama dengan BKKBN, lalu PLKBnya, kerjasama PKK, atau kader-kader dasa wisma," lanjut Bintang.
Baca: Hari Anak Sedunia 20 November Bersamaan Konvensi Hak Anak ke 30 di Solo, Dibuka oleh Menteri PPPA
Baca: Yohana Yembise Ungkap Kedekatannya dengan Menteri PPPA yang Baru
Baca: Jokowi Dikabarkan Tunjuk Seorang Menteri Perempuan dari Bali Jelang Pelantikan Anggota Kabinet
Sebelumnya, Menteri PPPA asal Bali ini melakukan kunjungan ke Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Rumoh Putroe Aceh.
"Saya mengapresiasi yang luar biasa ya bagaimana di Aceh sudah ada UPDT P2TP2A yang berjalan dengan bagus. Pembagian kerja sudah mereka petakan dengan bagus. Siapa yang berbuat apa dan saya melihat sudah lengkap dengan psikolog ada, satgasnya juga ada," tutur Istri mantan Menteri Koperasi dan UMKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga ini.
"Khusus di Aceh saya sampaikan apresiasi tinggi kepada Pemda Aceh yang sudah punya fasilitas UPDT P2TP2A lengkap," sambung Bintang.