TRIBUNNEWS.COM - Dicopotnya Ari Askhara sebagai Dirut PT Garuda Indonesia, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah memastikan Fuad Rizal sebagai penggantinya.
Penunujukan Fuad Rizal sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Dirut Garuda Indonesia berdasarkan dari keputusan musyawarah.
"Tadi sudah kami konfirmasi Plt Dirut (Direktur Utama) adalah Direktur Keuangan," kata Budi Karya Sumadi di Jakarta, Jumat (6/12/2019).
Dilansir Kompas.com, Fuad Rizal sebelum ditunjuk menjadi Plt Dirut Garuda Indonesia, ia menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Resiko.
Dikutip dari laman resmi Garuda Indonesia, Fuad Rizal merupakan lulusan dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
Ia lahir di Jakarta, 2 Januari 1978.
Selama kuliah, ia mengambil jurusan di Teknik Industri ITB, dan lulus pada tahun 2000.
Selama berkarir di Garuda Indonesia, ia diketahui pernah menduduki jabatan penting sejak Februari 2015.
Pada September 2018, Fuad dipercaya menjadi Direktur Keuangan dan Perbendaharaan hingga September 2018.
Setelah itu, ia ditunjuk sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Resiko Garuda Indonesia.
Menelisik lebih jauh, sebelum Fuad bergabung di perusahaan penerbangan Garuda, ia tercatat pernah bekerja di berbagai perusahaan.
Ia pernah menduduki jabatan AVP di PT Bank CIMB Niaga sejak 2007 sampai 2010.
Diteruskan pada 2010, ia menjadi Direktur di ANZ hingga 2011.
Karirnya sebagai Direktur Asosiasi tidak berhenti disitu.
Selanjutntya, Fuad kembali menduduki jabatan yang sama di Bank Standart Chartered sampai 2015.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pun tengah membicarakan lebih lanjut dengan Menteri BUMN, Erick Thohir terkait pengangkatan dirinya.
"Jadi nanti mestinya Pak Erick (Menteri BUMN) akan mengundang kami membahas lebih lanjut," tutur Budi.
Sebelumnya, Menteri BUMN, Erick Thohir memastikan telah mencopot Ari Ashkara dari posisi Dirut Garuda Indonesia.
Dia pun mengaku akan langsung mengangkat Plt Direktur Utama Garuda Indonesia menggantikan Ari Ashkara.
"Kami akan langsung tunjuk Plt," ujar Erik ketika memberi paparan di Jakarta, Kamis (5/12/2019).
Namun demikian, proses pencopotan Ari Ashkara tidak bisa serta merta dilakukan.
Pasalnya, Garuda Indonesia merupakan perusahaan terbuka. Erick harus mengajukan pencopotan Ari Ashkara ke pemegang saham, sebelum akhirnya dilakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
"Untuk proses pemberhentian karena perusahaan Tbk tidak bisa langsung hari ini. Kami mengajukan, kemudian ada RUPSLB," ujar dia.
Setelah kasus penyeludupan barang mewah di maskapai Garuda terbongkar, Erick Thohir meminta kepada semua pihak yang dirasa terlibat dalam penyelundupan barang mewah di dalam maskapai Garuda lebih baik untuk mundur daripada dicopot.
"Kalau benar, bagaimana sebuah fasilitas negara dilakukan untuk membawa Harley. Ini sesuai yang saya rasa, bukan berarti saya menuduh. Maka dari itu, kalau memang benar silakan menggundurkan diri daripada dicopot," tegas Erick.
Hal ini ia sampaikan saat hadir dalam acara Mata Najwa, Rabu (4/12/2019).
Erick juga menerangkan, BUMN dinilai oleh masyarakat karena karakternya.
Menurutnya, jika BUMN sampai mencopot si oknum, artinya ia tidak memiliki rasa tanggung jawab.
"Saya berharap mereka mundur. Kita dinilai oleh masyarakat karena karakter. Kalau sampai kita harus mencopot, berarti rasa tanggung jawabnya tidak ada," ujar Erick.
Jika terbukti dalam kasus penyelundupan barang mewah itu dilakukan oleh oknum yang bekerja di Garuda, Erick meminta orang tersebut langsung mengundurkan diri tanpa harus dicopot.
Karena menurut Erick, jika kami (BUMN) harus sampai mencopot, itu berarti rasa tanggung jawabnya tidak ada.
(Tribunnews.com/Muhammad Nur Wahid Rizqy)