Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mafani Fidesya Hutauruk
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr Laksana Tri Handoko menanggapi isu PNS yang akan digantikan dengan robot.
Menurut pria yang pernah tinggal di Jepang untuk meraih gelar Master di Universitas Hiroshima Jepang itu, ia melihat banyak pekerjaan di Negeri Sakura itu yang digantikan oleh robot.
Hal itu disampaikannya dalam Diskusi bersama MNC Trijaya FM di Hotel Ibis Tamarin, Jakarta Pusat, Sabtu (7/12/2019).
Pria kelahiran Malang, 7 Mei 1968 ini menilai bahwa pekerjaan birokrat masa kini belum semuanya dapat tergantikan oleh robot seperti yang terjadi di Jepang.
Baca: Kepala BPPT: Penguatan B30 akan Memberikan Dampak pada Defisit Neraca Perdagangan
Baca: Menristek Bambang Brodjonegoro: BPPT Buat Implant Tulang Belum Ada yang Mau Beli
Baca: Bos Jepang Ini Pura-pura Mau Jadikan Artis Pengisi Suara, Malah Mencabuli Gadis di Bawah Umur
"Kalau bicara soal robot, tentunya pekerjaan birokrat tidak bisa digantikan oleh robot seperti yang orang awam ketahui," kata dia usai memberikan pemaparan dalam diskusi bertemakan Meracik Pegawai Negeri Super.
Ia pun menanggapi hal itu lebih lanjut bahwa baginya pekerjaan birokrat hampir belum ada yang bisa digantikan oleh robot karena itu pekerjaan yang berbasis relasi antarmanusia.
"Pekerjaan yang tipenya melayani manusia yang kerjanya day to day yang nantinya akan digantikan seandainya oleh robot, itu masih sulit diterapkan di Indonesia," kata dia menanggapi pekerjaan PNS yang akan digantikan oleh robot.
Baca: Suami Paula Verhoeven Bikin Ulah Saat Susul Raffi Ahmad di Jepang, Rafathar: Om Baim Ada Pacar Baru
Baca: Membuat Catatan Baru Elektronik Ala Jepang Yang Lagi Trendi, Beserta Alarm dan Pesan Bagi Anak
Dr Laksana menuturkan terkait E-government justru akan menjadi tool (alat) yang akan membantu pekerjaan birokrat.
PNS dapat terbantu dengan E-government untuk mengerjakan pekerjaannya dengan lebih baik, cepat, terkontrol, dan berkualitas.
Hal tersebut, menurutnya dengan adanya sistem e-government yang akan membantu pekerjaan PNS namun mungkin mengurangi jumlah PNS nantinya.
Bukan robot dalam konteks yang sebenarnya umum, mungkin pekerjaan PNS nantinya akan tergantikan dengan mesin yang ada dalam sistem e-government.