TRIBUNNEWS.COM - Komisaris Utama Garuda Indonesia, Sahala Lumban Gaol menyatakan akan memberhentikan semua anggota Direksi Garuda yang terindikasi terlibat kasus penyelundupan Harley Davidson.
"Akan memberhentikan sementara waktu semua anggota direksi yang terindikasi terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam kasus dugaan penyelundupan Harley davidson dan sepeda Brompton dalam penerbangan pesawat Garuda GA 9721 tipe Air Bus A300-900 Neo yang datang dari pabrik air bus di Prancis pada tanggal 17 November 2019 di Soekarno Hatta Cengkareng sesuai dengan ketentuan yang berlaku," ungkapnya dilansir YouTube tvOneNews, Minggu (8/12/2019).
Direksi yang dicopot di antaranya Mohammad Iqbal selaku Direktur Kargo dan Pengembangan Usahadan Bambang Adi Surya Angkasa selaku Direktur Koperasi Garuda Indonesia.
Keduanya ikut dalam penerbangan pesawat Garuda GA 9721 tipe Air Bus A300-900 Neo dari Prancis tapi tidak mendapat izin terbang.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan akan terus mendalami kasus penyelundupan Harley Davidson di maskapai Garuda Indonesia.
"Saya akan ada rapat lagi dengan komisaris untuk mereview oknum-oknum lain yang masih terlibat di situ," ujarnya dilansir YouTube Official iNews, Jumat (6/12/2019).
Menurut Erick, kasus tersebut tak hanya melibatkan individu namun juga adanya kerja sama.
Ia juga kecewa karena pesawat yang dipakai merupakan milik negara.
"Dalam arti dari dirutnya ada kerja sama ini dan ini terus. Bukan individu, bahkan pesawatnya saja yang dipakai notabenya itu masih keuangan negara masuk ke hanggar. Itu kan udah skenario," tegasnya.
Terkuaknya kasus penyelundupan barang mewah di maskapai Garuda membuat Menteri BUMN, Erick Thohir geram.
Melalui konferensi persnya bersama Menteri Keuangan dan Bea Cukai, Erick tak segan untuk mencopot orang yang bermain di balik kasus penyelundupan Harley Davidson dan sepeda Brompton.
Dilansir Kompas TV, Erick memaparkan proses penyelundupan barang mewah tersebut yang dilakukan secara menyeluruh.