TRIBUNNEWS.COM - Presiden Jokowi meminta para menterinya percepat pelaksanaan program-program kampanyenya.
Ia dengan tegas meminta jajaran kementerian segera melaksanakan program tersebut.
"Saya minta semua program yang tadi saya sebutkan, baik kartu prakerja, JKN-KIS, PKH, Bantuan Pangan Nontunai segera bisa dilaksanakan secepat-cepatnya dan yang paling penting penyaluran kartu itu betul-betul tepat sasaran," jelas Jokowi, dilansir dari Youtube Sekretariat Presiden.
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat memimpin rapat terbatas dengan topik "Implementasi Program Siap Kerja dan Perlindungan Sosial" di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (10/12/2019).
Sementara itu Presiden Jokowi menegaskan bahwa program Kartu Prakerja bukanlah upaya pemerintah untuk menggaji para pengangguran.
Jokowi menilai, saat ini timbul persepsi yang salah di masyarakat mengenai program Kartu Prakerja.
"Terkait implementasi Kartu Prakerja, saya ingin menegaskan lagi bahwa program ini bukan menggaji pengangguran, sekali lagi bukan menggaji pengangguran. Ini penting saya sampaikan karena muncul narasi seolah-olah pemerintah akan menggaji pengangguran, tidak, itu keliru," tegasnya.
Lanjut, Jokowi menjelaskan Kartu Prakerja merupakan bantuan biaya pelatihan vokasi untuk para pencari kerja yang membutuhkan.
Program ini juga menyasar kepada para pekerja aktif dan para pekerja korban pemutusan hubungan kerja (PHK).
"Jadi Kartu Prakerja merupakan bantuan biaya pelatihan vokasi untuk para pencari kerja yang berusia 18 tahun ke atas dan tidak sedang dalam pendidikan formal. Atau juga untuk para pekerja aktif dan pekerja yang terkena PHK yang membutuhkan peningkatan kompetensi," jelasnya.
Dalam hal ini, Jokowi menyebutkan fokus pemerintah dalam Kartu Prakerja ada dua fokus yang ingin dicapai.
Selain untuk menyerap tenaga kerja, pemerintah hendak meningkatkan kemampuan dan keterampilan para pekerja.
"Jadi fokus pemerintah dalam kartu prakerja ada dua, yang pertama mempersiapkan angkatan kerja dan terserap untuk bekerja atau menjadi entrepreneur. Kemudian yang kedua meningkatkan para pekerja dan korban PHK melalui reskilling dan upskilling agar semakin produktif dan berdaya saing," ungkapnya.
Oleh sebab itu, melalui ratas tersebut Jokowi ingin mendapatkan laporan dari jajarannya mengenai persiapan detail dan implementasi program Kartu Prakerja.
Selain soal pembentukan project management office (PMO), Jokowi juga ingin mengetahui kesiapan platform digital serta alur dan proses bisnisnya.
Tak hanya itu, Jokowi juga menyampaikan dalam kesiapan lembaga pelatihan dan rancangan skema pencairan dana untuk pembayarannya.
Kemudian untuk Bantuan Pangan Nontunai 15,6 juta keluarga dan Program Keluarga Harapan (PKH) sebanyak 10 juta keluarga yang disalurkan lewat kartu sembako.
"Kartu sembako, keluarga penerima manfaat dapat membeli dan memilih bahan pangan yang lebih beragam. Karena jumlah bantuan yang diterima meningkat dari Rp1,32 juta per keluarga per tahun, menjadi Rp1,8 juta per keluarga per tahun, untuk itu ini perlu juga dilihat progress-nya seperti apa," jelas Jokowi.
Di samping itu, bagi mahasiswa yang berasal dari keluarga tidak mampu, pemerintah juga menyiapkan alokasi Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk yang berpretasi.
Alokasi Kartu Indonesia Pintar (KIP) diperuntukan bagi yang kuliah, termasuk lanjutan Bidik Misi bagi kurang lebih 818 ribu mahasiswa penerima.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani)