News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Skandal Pelecehan Seksual di Maskapai Garuda Indonesia saat Kepemimpinan Dirut Ari Askhara

Penulis: Nidaul 'Urwatul Wutsqa
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pramugari Garuda Indonesia mengungkap pelecehan seksual yang dialami oleh seorang pramugari di maskapai berpelat merah tersebut saat masa kepemimpinan Ari Askhara

TRIBUNNEWS.COM - Terkuak skandal pelecehan terhadap pramugari di masa jabatan Mantan Direktur Utama (Dirut) Ari Askhara.

Setelah ramai kasus penyelundupan ilegal motor Harley Davidson dan 2 (dua) unit sepeda merk Brompton di pesawat Garuda Indonesia, kebobrokan direksi maskapai pelat merah itu semakin terkuak.

Santer dikabarkan terdapat pramugari Garuda Indonesia yang mengalami pelecehan seksual oleh direksi dari pesawat milik negara tersebut.

Setelah dipecatnya dirut dan 3 (tiga) direksi lainnya, kini giliran pramugari senior, Yosephine terang-terangan mengungkap skandal pelecehan pramugari yang terjadi di masa jabatan Ari Askhara.

Yosephine mengungkap terdapat pramugari yang diminta menemani karaoke oleh direksi Garuda Indonesia.

"Ada lah salah satu pengurus Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia di mana dia sudah menikah, suami istri menikah di Garuda," ujar Yosephine dilansir dari Youtube iNews, Senin (9/12/2019).

Yosephine menceritakan, saat itu direksi tersebut sedang melakukan pertemuan terkait kartel di Bali.

KemudianĀ direksi meminta agar pramugari yang ia suka tersebut menemaninya karaoke di Bali.

Dalam hal itu, sang direksi mengatasnamakan dan melibatkan management yaitu deputi chief si pramugari.

"Dia minta tolong sama deputi chief-nya, 'Kamu kenal enggak sama si A ini?', Deputi chief-nya menjembatani agar si pramugari ini hadir ke tempat karaokenya di mana direksi ada di situ," kata Yosephine.

Saat si pramugari datang ke lokasi yang diminta, ia pun kaget ternyata lokasinya adalah tempat karaoke.

Lantas, si pramugari pun kesal dan mengadu ke suaminya yang juga pramugara di maskapai Garuda.

"Akhirnya si teman saya ini (pramugari) ngadu ke suaminya, suaminya marah ke chief, 'Kita ini kan satu perusahaan dan dia istri saya, bapak atau ibu tahu istri saya? Kenapa bapak jual istri saya?'," beber Yosephine.

Menurut keterangan Yosephine, direksi tersebut sudah lama mengincar istri pramugara ini.

Yosephine menyebut pelecehan terhadap pramugari tersebut hanya terjadi sejak kepemimpinan Ari Askhara di Garuda Indonesia.

"Tidak pernah baru di kepemimpinan AA ini, baru sekarang."

"Mulai dia diganti lah, September 2018. Semua daerah pasti ada," sambung Yosephine.

Selain pelecahan seksual ini, juga terjadi diskriminasi pada pramugari Garuda.

Yosephine membenarkan adanya diskriminasi yang terjadi di kepemimpinan mantan Dirut Ari Askhara.

"Diskriminasi benar terjadi karena sekelas direktur atau direksi itu bisa masuk ke kelas-kelas di saat siswa sedang belajar," ujarnya.

Yosephine mengungkapkan, para direksi maskapai pelat merah itu dapat memberikan posisi khusus untuk para pramugari yang tampak cantik dan bertubuh indah.

Lebih lanjut, para direksi ini juga memilih beberapa pramugari yang bisa disekolahkan di kelas 777 berdasarkan penilaian fisik.

Tak hanya disekolahkan, bahkan juga ditawari naik jabatan.

Pramugari incaran direksi dapat loncat menempati posisi yang seharusnya memiliki syarat khusus.

"Seharusnya untuk sekolah type rating itu memang ada ketentuannya tidak lebih dari 6 bulan kita akan disekolahkan type rating baru," ungkap Yosephine.

"Tapi untuk anak baru itu, kurang dari setahun bisa loncat langsung ke type rating ke pesawat 777," jelasnya lebih lanjut.

Dijelaskan Yosephine, para direksi ini dapat masuk ke kelas-kelas secara langsung untuk berkenalan dan menanyakan biodata.

Ia mengatakan, pramugari-pramugari incaran tersebut sampai dihubungi langsung oleh direksi secara pribadi.

"Dia langsung dan ada lah asisten dia yang mencatat 'Catat nama dia dan nomor telepon dia', enggak lama kemudian langsung di WhatsApp oleh salah satu direksi," kata pramugari senior tersebut.

Sementara itu, Yosephine mengaku tidak begitu tahu mengenai syarat khusus untuk mendapatkan rute penerbangan yang enak.

Ia mengaku hanya mengetahui cara direksi untuk promosi sekolah tipe pesawat ke Eropa dan ke London.

Dalam hal ini juga termasuk menawarkan kenaikan jabatan dan menjadi pegawai tetap.

"Banyak korban itu yang baru. Yang masih polos-polos nggak bisa ngelawan," pungkas Yosephine. (*)

(Tribunnews.com/Nidaul 'Urwatul Wutsqa)

Simak video berikut menit ke 03:00

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini