TRIBUNNEWS.COM, SANGIHE - Di era digitalisasi, teknologi telekomunikasi dan internet menjadi kebutuhan utama masyarakat Indonesia dalam menunjang aktivitas harian. Untuk itu, Kemkominfo senantiasa mengupayakan akses layanan telekomunikasi dan internet yang dapat dijangkau hingga ke bagian terluar Indonesia.
Kini, koneksi internet yang stabil dan merata kian dirasakan oleh masyarakat Indonesia, bahkan hingga ke pulau-pulau kecil dan wilayah perbatasan. Tiga proyek Palapa Ring, yakni Palapa Ring Paket Barat, Palapa Ring Paket Tengah, dan Palapa Ring Paket Timur telah rampung.
Salah satu wilayah perbatasan yang merasakan dampak pembangunan Palapa Ring adalah Kabupaten Kepulauan Sangihe, yang berada paling utara di Pulau Sulawesi Sulawesi Utara, dan berbatasan langsung dengan perairan internasional.
Sebelum proyek Palapa Ring rampung, Kabupaten Kepulauan Sangihe tak dapat menikmati jaringan internet, apalagi lokasinya yang terletak langsung di bibir Samudera Pasifik.
Palapa Ring menjawab harapan besar masyarakat Kabupaten Sangihe
Rampungnya ketiga proyek Palapa Ring—Palapa Ring Barat, Palapa Ring Tengah, dan Palapa Timur—memberikan harapan baru bagi warga Kepulauan Sangihe. Berbagai kegiatan industri, pemerintahan, dan pelayanan publik kini lebih mudah. Selain itu, jarak dan waktu tak lagi jadi kendala dalam mengirim informasi.
Diresmikan Januari lalu, jaringan serat optik Palapa Paket Tengah, yang meliputi Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara, mampu menjangkau cakupan wilayah terluar di Kepulauan Sangihe.
Pulau Marore, misalnya, adalah salah satu wilayah terjauh dan terluar di Kepulauan Sangihe. Para warganya kini bisa menjagkau dunia luar berkat jaringan telekomunikasi dan jaringan WiFi Nusantara dari BAKTI.
Layanan kesehatan terimporvisasi
Layanan kesehatan di Kabupaten Kepulauan Sangihe kini jauh lebih terdigitalisasi.
Baca: Merdeka Sinyal, Natuna Bukan Lagi Surga Tersembunyi
Dari 17 Puskesmas dari 15 kecamatan di Kabupaten Kepulauan Sangihe, ada dua puskesmas yang memakai sistem rujukan online, yaitu Puskesmas Tahuna Timur di Kelurahan Tona I dan Puskesmas Manganitu di Desa Mala.
Mantan Kepala Dinas Kesehatan dan Direktur Rumah Sakit Liun Kandahe, yang kini menjabat sebagai penyurvei akreditas Puskesmas, dokter Handry Pasandaran, sangat bersyukur dengan masuknya jaringan telekomunikasi dan jaringan internet di Sangihe.
Ia pun kini puas dengan pelayanan kesehatan yang sudah berbasis aplikasi dan jaringan internet. Sehingga, berbagai pekerjaan yang menyita waktu, seperti penginputan data Pcare BPJS sudah sangat terbantu dengan dukungan koneksi internet yang lebih stabil.
“Semoga jaringan telepon maupun jaringan internet diperluas jangkauannya dan kapasitasnya, karena sangat mempengaruhi kerja-kerja yang saat ini memakai aplikasi,” harap Handry.
Layanan keuangan yang makin terintegrasi
Pelayanan keuangan di Sangihe juga terlimpah berkah dari pembangunan jaringan serat optik nasional ini. Contohnya adalah Kantor Pelayanan perbendaharaan Negara (KPPN) di Tahuna. Kecepatan internet di daerah terluar Indonesia ini kian meningkat, sehingga mempengaruhi efektivitas dan efisiensi pelayanan KPPN.
Jaringan internet merupakan komponen terbesar modernisasi pengelolaan perbendaharaan Negara. Dengan begitu, kebutuhan seperti proses pelayanan mulai dari sisi penganggaran dan penyusunan laporan keuangan pemerintah pusat jadi lebih mudah dengan fasilitas berbasis internet.
Baca: Palapa Ring Beroperasi, Pemerintah Minta Operator Berikan Layanan Berkualitas dan Murah
Menurut Pelaksana tugas (Plt) Kepala KPPN Tahuna, Teddy Tajudin, saat pertama kali bekerja di Tahuna pada 2017 akses internet masih terbatas. Hanya beberapa titik yang mendapat akses 4G. Namun, kini ia merasakan perubahan stabilitas internet yang signifikan.
“KPPN Tahuna pernah mengalami gangguan internet sampai hampir satu minggu, sehingga pencairan dana APBN sama sekali tidak bisa diproses. Seringkali pegawai KPPN Tahuna perlu pergi ke pesisir pantai di daerah Boulevard hanya untuk membalas WhatsApp untuk berkoordinasi dengan satuan kerja,” kenang Teddy.
Akan tetapi, awal 2018 internet di Tahuna berangsur membaik, hingga Palapa Ring Tengah akhirnya siap beroperasi. Layangan 4G kini dapat diakses secara merata di Tahuna. Berbagai layanan masyarakat pun jadi lebih efektif. Sebagai contoh, kegiatan pencairan dana di KPPN Tahuna pun menjadi lancar seperti KPPN lainnya.
Selain itu, video conference yang menjadi sarana komunikasi seluruh KPPN di Indonesia dengan kantor pusat DJPb pun dapat diakses dengan lancar, tidak lagi mengalami gangguan seperti video tersendat maupun suara terputus-putus.
“Dengan adanya program pemerintah melalui “Tol Langit”, sinyal dan kecepatan internet yang memadai dapat dinikmati di seluruh wilayah Indonesia, sehingga tidak ada lagi kendala baik dalam menyelesaikan pekerjaan maupun untuk mengakses informasi,” harapnya.
Jaringan WiFi mulai masuk ke sekolah
Persebaran jaringan WiFi kian melebar ke beberapa titik lokasi, termasuk ke sekolah-sekolah. Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Kepulauan Sangihe, Ellenita E. Kapal, menunjukan beberapa titik lokasi sekolah yang sudah terdapat koneksi wifi.
"SMK N 1 Tahuna yang dulunya hanya 2 Mbps, kini sudah di upgrade ke 3 Mbps, begitupun SMP N 1 Tahuna, dulunya hanya memakai 2 Mbps sekarang sudah 3 Mbps,"ungkapnya.
Baca: Melalui Proyek Ini, Tiba Saatnya Kemerdekaan Jaringan Internet Kecepatan Tinggi
Lebih lanjut, Ellenita berharap agar jaringan internet di Sangihe bisa lebih ditingkatkan lagi jangkauannya dan kapasitasnya agar bisa dinikmati oleh semua kalangan masyarakat. Terutama, untuk layanan publik seperti pendidikan. Berkat peningkatan jaringan internet inilah beberapa sekolah pun akhirnya bisa melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
“Berharap dengan adanya jaringan Palapa Ring ini, jaringan telekomunikasi bisa dinikmati masyarakat. Dan penambahan kapasitas serta jangkauannya, apalagi disini beberapa sekolah sudah menerapkan UNBK,” pungkas Ellenita. (*)
Penulis: Bardjan