Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kemendikbud, Ade Erlangga berjanji pihaknya akan membenahi kesejahteraan guru seiring dengan peniadaan Ujian Nasional (UN) pada 2021.
Hal itu demi mendukung perubahan sistem dari UN menjadi Asesmen Kompentensi minimum dan survei karakter.
Demikian disampaikan oleh Erlangga menjawab kritik kesiapan guru guna menghadapi perubahan sistem pendidikan tersebut.
Baca: Gaji Guru Honorer 300 Ribu, Gimana Bicara Asesmen
Pasalnya, kualitas dan kesejahteraan guru yang dinilai timpang antara perkotaan dan daerah.
"Perbaikan gaji guru harus terjadi secara simultan. Kalau tidak nanti ada perbedaan dan lag antara daerah maju dan belum. Hasil asesment itu pemerintah bisa melakukan intervensi, jadi itu memang harus dikerjakan sama sama," kata Erlangga dalam Diskusi Polemik tentang 'Merdeka Belajar Merdeka UN' di Hotel Ibis Jakarta Tamarin, Jakarta Pusat, Sabtu (14/12/2019).
Menurut Erlangga, kesejahteraan guru menjadi salah satu prioritas kementerian besutan Nadiem Makarim tersebut.
Baca: Ini Alasan Nadiem Makarim Hapus Ujian Nasional, Kebanyakan Menghafal Hingga Kebutuhan Bimbel
Ia mengakui, guru memang menjadi eksekutor dari setiap kebijakan yang diberikan oleh Kemendikbud.
"Memang guru betul dan sentral gak ada gedung pun guru bisa mengajar. Guru itu kurikulum berjalan. Jadi benar apa yang dikatakan, betul bahwa ke depan kita harus perhatikan guru," ungkap Erlangga.
Selain membenahi kesejahteraan guru, pihaknya juga menggodok persoalan adminstrasi yang selama ini juga mengganggu guru dalam proses ngajar mengajar.
"Biasanya guru ribet urus administrasi ke depan bisa jadi satu atau tiga halaman. Selain itu kami juga akan benahi soal zonasi, itu pemerataan dan penyebaran guru," pungkasnya.