Selain itu, binatang ini juga memilih memangsa ternak warga lantaran perburuan rusa marak terjadi.
Tak hanya di Aceh, sepanjang November-Desember 2019, dalam satu bulan ada lima korban diterkam harimau di Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan.
Dari peristiwa itu, 3 warga yang merupakan petani meninggal dunia.
Selain di Aceh, munculnya harimau di area pemukiman di kawasan Pagaralam diperkirakan akibat habitatnya yang terganggu.
Baca: Heboh Kabar Ari Askhara Anggota Badan Intelijen Negara, Jubir BIN Sebut Itu Hoaks
5. Ular Kobra
Teror ular kobra tengah terjadi di sejumlah daerah.
Ular kobra yang jumlahnya bahkan ada yang mencapai puluhan, membuat warga resah.
Seperti yang terjadi di Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta. Akibat adanya anakan kobra di lingkungannya, satu keluarga terpaksa mengungsi.
Di Jember, puluhan anakan kobra juga meneror warga Sukorambi, Jawa Timur pada Jumat (6/12/2019).
Tak hanya di Jember, warga Ciracas, Jakarta Timur, juga dihebohkan dengan keberadaan ular kobra.
Dikutip dari laman Kompas.com, pakar Toksonologi dan bisa ular Dr dr Tri Maharani, M.Si SP, mengatakan, bisa ular kobra dominan mengandung mycrotoxin, cardiotoxin, neurotoxin, dan cytotoxin.
"Paling banyak yang menyebabkan kematian di Indonesia karena (kandungan) cardiotoxin dan neurotoxin," ujar Tri.
Lamanya waktu hingga menimbulkan kematian ini tergantung dari banyaknya venom yang masuk ke dalam tubuh.
"Kalau banyak cardiotoxin dan neurotoxin-nya bisa cepat (meninggalnya), bisa beberapa menit sampai jam," kata Tri.
Jika kerusakan sel tidak diberikan antivenom, maka semua jaringan bisa rusak dan mati, seperti otot pembuluh darah syaraf dan sebagainya.
(*)
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(Surya.co.id/Galih Lintartika)(Kompas.com/Yunanto Wiji Utomo/Aji YK Putra/Gloria Setyvani Putri)