Tak genap setahun, Ari Askhara menjabat dengan jabatan yang sama di Standard Chartered Bank hingga 2011.
Ari Askhara juga pernah menjabat sebagai Executive Director Natural Resources Group and SOE PT ANZ Bank Indonesia.
Ia juga sempat menjadi direksi PT Wijaya Karya (Persero).
Sebelum menjadi Direktur Garuda Indonesia, Ari Askhara menduduki jabatan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko pada Desember 2014 hingga April 2016.
Ari Askhara kemudian menjabat sebagai Direktur Utama PT Pelindo III (Persero) pada 4 Mei 2017.
Setahun kemudian, Ari Askhara ditunjuk sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia oleh menteri BUMN Rini Soemarmo pada 12 September 2018.
Pada akhir 2019, Ari Askhara dipecat sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia lantaran diketahui telah menyelundupkan onderdil Harley Davidson serta dua sepeda Brompton.
Ari Askhara diketahui tidak melaporkan kepemilikan motor gede di Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
Berdasarkan LHKPN yang diserahkan Ari pada 28 Maret 2019 itu, Ari tercatat hanya memiliki tiga alat transportasi dan mesin berupa mobil.
Nilai totalnya mencapai Rp 1,37 miliar.
Ari Askhara memiliki satu mobil merek Mitsubshi tipe Pajero Sport keluaran 2012 seharga Rp 325 juta.
Selain itu ia juga memiliki sedan Mazda 6 keluaran 2017 harga Rp 420 juta dan Minibus Lexus keluaran 2016 seharga Rp 652 juta.
Tercatat, total kekayaan Ari Askhara mencapai Rp 37,561 miliar.
Ari Askhara juga memiliki delapan tanah dan bangunan di Bogor, Bekasi, Jakarta, dan Bali dengan total nilai Rp 23,275 miliar.