Sebelumnya, Jalan Tol Balsam dinyatakan akan siap difungsikan saat Natal 2019 dan tahun baru 2020.
Hal tersebut diungkapkan PT Jasamarga Balikpapan Samarinda (JBS) yang merupakan anak perusahaan PT Jasa Marga, menjadi pengelola jalan tol ini.
Dilansir Kompas.com, PT JBS berupaya melakukan percepatan guna mencapai target yang telah ditentukan.
“Kami optimistis Jalan Tol Balikpapan-Samarinda dapat beroperasi fungsional pada libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020," ujar Dirut PT JBS STH Saragi dalam keterangan tertulis Jumat (15/11/2019).
Rampungnya pembangunan tol ini diharapkan mampu mendasari pembangunan wilayah Ibu Kota baru.
Nantinya, Kabupaten Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara direncanakan menjadi ibu kota Indonesia.
Jalan Tol Balikpapan-Samarinda memiliki total panjang 99,35 kiloneter.
Jalan tol ini terdiri atas lima seksi, yaitu :
- Seksi I ruas Balikpapan (Km 13)-Samboja (22,025 Km).
- Seksi II ruas Samboja-Muara Jawa (30,975 Km).
- Seksi III ruas Muara Jawa-Palaran (17,300 Km).
- Seksi IV Palaran-Samarinda (17,550 Km).
- Seksi V Balikpapan (Km 13)-Sepinggan (11,500 Km).
Pembangunan Seksi I dan V didanai oleh pemerintah.
Namun pelaksanaan pembangunannya diserahkan kepada PT JBS.
Sementara Seksi II, III, dan IV pembangunannya dibiayai sekaligus dilaksanakan oleh PT JBS.
Baca: Kronologi Lengkap Hilangnya 2 Sertifikat Tanah Milik Presiden Joko Widodo
Direncanakan, jalan tol ini juga akan terhubung langsung dengan Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan, 11 Km dari Balikpapan.
Dengan adanya jalan tol, memangkas perjalanan Balikpapan - Samarinda yang sebelumnya mencapai 3-4 jam, menjadi hanya 1 jam.