"Kita akan memiliki penanda bahwa negara kita telah melakukan transformasi ekonomi ke smart economy yaitu dengan dibangunnya klaster-klaster pendidikan, klaster-klaster riset dan inovasi," ungkap Jokowi.
Jokowi juga memberikan contoh dalam klaster pendidikan.
"Dalam klaster pendidikan saya membayangkan ibu kota yang baru dibangun dengan lembaga pendidikan yang tingi, kelas dunia serta dapat menciptakan talenta-talenta top global secara tepat," imbuhnya.
Tak hanya itu, Jokowi juga akan membangun ibu kota di Kalimantan Timur menjadi pusat riset dan inovasi kelas dunia.
Sehingga, akan ada titik temu inovasi global di sana.
Hal ini penting, karena sudah saatnya ada kolaborasi antar talenta Indonesia dan talenta global.
Nantinya dalam kolaborasi tersebut akan ada pengembangan-pengembangan seperti smart energy, smart health, dan food production.
Serta mendorong usaha mikro, usaha menegah untuk dapat masuk dan berintegrasi dengan global value chain.
Sehingga akan terciptanya banyak lapangan kerja.
Inilah yang menjadi satu di antara tujuan besar pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.
Di sisi lain, Jokowi juga menghimbau dalam membangun ibu kota harus dengan proses yang pintar juga.
"Kita harus meninggalkan cara berpikir lama yang selalu melihatnya dari sisi anggaran," ungkapnya.
"Kita harus berani menggunakan cara-cara baru yang lebih kreatif," imbuhnya.
"Termasuk dalam pemanfaatan teknologi inovasi dengan bantuan talenta-talenta hebat yang kita miliki yang berada di dalam negeri maupun yang saat ini belajar di berbagai negara di luar negeri," tambah Jokowi.
Diketahui dalam ratas tersebut dihadiri oleh menteri Kabinet Indonesia Maju. (*)
(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma)