Jeli menceritakan, peristiwa itu terjadi pada Minggu (3/11/2019). Saat tengah tidur, ia mendengar suara anjingnya yang merengek nangis.
Padahal, biasanya anjing-anjingnya tidak berisik, hanya sesekali mengonggong jika melihat orang yang tak dikenal.
Ia segera menghampiri anjing-anjingnya yang diletakkan di dalam kandang di dalam dapur rumahnya.
Setelah dilihatnya, anjing-anjing itu tampak basah. Beberapa saat kemudian, bulu anjing itu terkelupas hingga terlihat lapisan kulit.
Baca: Sebut OSO Belum Dapat Gantikan Eksistensi Wiranto, Pengamat Politik Akui Partai Hanura Melemah
Jeli segera melaporkan ke kejadian pernyiraman ini ke Yayasan Natha Satwa Nusantara.
Setelah menerima laporan, Yayasan Natha Satwa Nusantara kemudian mengadu ke Unit Kriminal Umum Polres Jakarta Pusat.
Pelaku penyiraman, Haris disebut mengalami gangguan jiwa itu diakui Jeli.
“Ya kalau bisa dibilang stres atau tidak waras lah karena emang begitu di rumah juga sukanya main-main air juga,” ujar dia, dikutip Tribunnews dari Kompas.com.
Menurut Jelli, banyak hal aneh dalam keseharian Haris.
“Kadang suka marah-marah sendiri dan jalan sendiri sambil ngomong gitu sendiri. Agak ngelantur emang orangnya,” ucap Jelli.
Selain itu, Jelli mengatakan, Haris memang diketahuinya tidak suka dengan hewan.
Baca: Pilkada 2020, Arief Poyuono Sebut Gerindra Siap Usung Gibran dan Bobby
3. Kucing Digantung
Baru-baru ini masyarakat Bali dikejutkan dengan sebuah unggahan di Facebook yang menampilkan foto seekor kucing berwarna putih sedang digantung di sebuah pohon.
Foto tersebut dikirim oleh akun Facebook berinisial DC ke sebuah grup Facebook Komunitas Merpati Karangasem (KMK), pada Sabtu (14/12/2019) lalu.