TRIBUNNEWS.COM - Anggota Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade mempertanyakan perjalanan dinas ke luar negeri yang dilakukan oleh Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno.
Andre Rosiade menduga perjalanan dinas tersebut menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Ia menjelaskan, dirinya hanya menyampaikan aspirasi dari masyarakat atas pertanyaan penggunaan APBD tersebut.
Sehingga, Anggota Komisi VI DPR RI ini dan pihak dari Gubernur Sumatera Barat tidak mempunyai masalah pribadi.
"Bagi saya murni, urusan interpelasi ini hanya menjawab keresahan masyarakat," kata Andre Rosiade, dilansir dari YouTube Kompas TV, Selasa (17/12/2019).
Andre menyebut, Nevi Zuariana hanya emosi saat mengirimkan chat di grup WhatsApp.
"Tidak ada urusan pribadi, mungkin yang bersangkutan emosional sesaat," kata dia.
Melalui interpelasi, Andre Rosiade ingin mengetahui apa alasan Irwan Prayitno melakukan kunjungan kerja ke luar negeri.
Menurut Andre hal ini cukup sederhana, permasalahannya dengan istri Gubernur Sumatera Barat, Nevi Zuariana akan selesai jika ada permintaan maaf dari Nevi.
"Menurut saya sederhana, tinggal mengakui kesalahan, minta maaf, saya rasa urusannya selesai," jelas Andre.
Andre mengaku, dirinya tidak akan melaporkan ke pihak kepolisian atas dugaan ancaman dari Nevi Zuariana itu.
"Meskipun banyak yang mendorong saya, dan juga pelaporan ke polisi, saya rasa enggak memilih hal itu," ungkapnya.
Lanjutnya, ia menjelaskan dirinya hanya menyampaikan aspirasi dari masyarakat atas pertanyaan penggunaan APBD tersebut.
Seperti yang diketahui, Nevi Zuariana mengirim chat dalam grup WhatsApp berisi kata 'tembak mati' yang ditujukan kepada Andre Rosiade.
Chat itu disebut Andre sebagai indikasi ancaman kepadanya.
Andre Rosiade merasa diancam terkait chat 'tembak mati' yang disampaikan oleh istri Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Nevi Zuariana.
Setelah ada kiriman WhatsApp Nevi Zuariana, Andre menyebut istri Gubernur Sumatera Barat tersebut marah-marah.
"Kalau bersih kenapa harus risih, kalau bersih kenapa harus marah-marah," ujar Andre Rosiade di Gedung DPR RI.
Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno akhirnya buka suara terkait chat berisikan ancaman 'tembak mati' yang dilakukan istrinya, Nevi Zuairina terhadap Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Gerindra, Andre Rosiade.
Irwan Prayitno menilai adanya kesalahpahaman soal ancaman yang dilontarkan Nevi Zuairina dalam grup WhatsApp (WA).
Menurut Irwan, istrinya tidak melakukan pengancaman terhadap Andre Rosiade.
Irwan Prayitno menganggap, istrinya melontarkan ungkapan itu karena faktor kedekatan dengan Andre Rosiade.
"Mungkin istri saya melihat karena dekat, kalau lihat kata per kata cobalah, jangan dipelintir-pelintir."
"Lihat ungkapan per kata di dalam ungkapan istri saya. Itu ungkapan menasihati," jelas Irwan Prayitno, dilansir dari YouTube KompasTV, Selasa (17/12/2019).
Lebih lanjut, ia menyebut istrinya ingin menasihati Andre karena ada kesalahan data.
Irwan Prayitno juga menilai sang istri menasihati Andre jangan bergaya seperti LSM karena cara bicara Andre Rosiade yang tidak cocok dan tidak sesuai.
"Yang diposting adalah peringatan Mendagri kepada saya terkait komisi II datang ke Sumbar, saya tidak ada, Wagub tidak ada, begitu juga Sekda tidak ada."
"Tapi komentarnya malah teguran ke saya ke luar negeri? Nyambung gak tuh? Itulah yang istri saya komentari," ungkap Gubernur Sumbar ini.
Irwan melihat Nevi Zuairina hanya ingin meluruskan komentar Andre yang dinilai salah.
Sementara itu, Irwan menilai komentar Andre Rosiade tidak benar perihal dirinya ditegur Kemendagri karena ke luar negeri.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani)