Konsep biomimikri merupakan konsep yang mengadopsi strategi alam, yang nantinya akan diimplementasikan saat mendirikan bangunan.
"Inspirasi kami datang dari bagaimana kami hidup berdampingan dengan alam, dan teknologi kota hari ini sudah memungkinkan kita untuk membuat kota yang lebih baik lagi dan lebih ramah pada lingkungan," jelas Sibarani.
"Di mana kota-kota hari ini yang kita tau biasanya mengorbankan lingkungan, sekarang kita berusaha untuk membuat satu konsep yang terintegrasi dengan konsep yang namanya biomimikri."
"Jadi bangunan, konteks lahan di sini kita padukan dengan alam sebaik mungkin," imbuhnya.
Desain yang dibuat oleh Sibarani dan tim memiliki beberapa poros yang menjadi wakil dari beberapa elemen.
Seperti alam, manusia, hingga ke Sang Pencipta.
Sibarani dan tim ingin menggambarkan sebuah interaksi yang baik antara Tuhan dengan manusia serta alam.
"Kami mempunyai beberapa poros di sini adalah wakil dari alam, di sana ada wakil dari manusia," tutur Sibarani.
"Dan ke atas kita buat aksi poros ke arah bukit di mana kita wakilkan ke yang lebih tinggi yang kita wakilkan dengan Tuhan."
"Jadi bagaimana Tuhan dengan manusia dan alam benar-benar berhubungan dengan baik," lanjutnya.
Setelah diumumkan menjadi pemenang, nantinya Sibarani dan tim serta dua juara utama lainnya akan diajak untuk melihat secara langsung lokasi calon ibu kota negara baru, pada tahun 2020 mendatang.
(Tribunnews.com/Febia Rosada Fitrianum)