News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sempat Bungkam soal Jiwasraya, Erick Thohir Bantah Tudingan Terima Rp 100 M: 'Duit dari Mana? '

Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri BUMN Erick Thohir

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir sempat menolak untuk berkomentar terkait permasalahan yang dialami PT Asuransi Jiwasraya (Persero).

Namun bungkamnya Erick membuat dirinya dituding telah menerima gratifikasi hingga ratusan miliar rupiah.

Erick pun mencurahkan hatinya terkait hal tersebut kepada awak media, saat ditemui di SPBU MT. Haryono, Jakarta Selatan, Senin (23/12/2019)

Menteri BUMN ini merasa perlu menjelaskan terkait alasannya bungkam saat itu.

"Ya seperti kemarin mohon maaf, saya boleh ni agak curhat sedikit, bukannya saya baper (bawa perasaan)," ujar Erick yang dilansir  kanal YouTube Kompas TV (23/12/2019).

"Waktu diacara BRI kemarin waktu saya bungkam mengenai Jiwasraya, kan saya bilang hari ini kasih kesempatan UMKM jualan, nanti Jiwasraya ada. Cuma teman-teman (awak media) bilang bungkam" imbuhnya.

"Terus sekarang diputarbalikkan, 'Erick Thohir terima duit Rp 100 miliar, Rp 200 miliar', gitu" kata Erick.

Mantan pemilik klub sepak bola Inter Milan mengaku terkejut saat mengetahui tudingan tersebut.

"Eh duit dari mana terimanya? Jangan dipolitisasi," jelasnya.

Erick mengaku saat ini BUMN tengah bekerja secara objektif dalam memperbaiki persoalann yang ada di tubuh Jiwasraya ini.

"Tidak ada lah niat-niat kami untuk memanipulasi orang," ujarnya.

"Kami ingin betulin (Jiwasraya) kok," imbuh Erick.

Erick pun menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk memberikan kesempatan bekerja pada kabinet Jokowi periode kedua ini.

Tak terkecuali dirinya yang kini tengah berusaha menyelesaikan persoalan-persoalan yang menimpa perusahaan BUMN.

"Makanya tadi terus terang saya tidak mau diwawancara kalau tidak pada konteksnya. Akhirnya bias," ujar Erick.

"Dengan segala kerendahan hati tolong, kami diberi kesempatan bekerja. Menteri-menteri ini lagi kompak-kompaknya," imbuhnya.

Gagal Bayar Polis Asuransi Jiwasraya

Ilustrasi (KONTAN)

Dikutip dari Kompas.com penyebab Jiwasraya gagal bayar polis karena asuransi pelat merah ini telah banyak melakukan investasi di aset yang beresiko tinggi.

Hal ini dilakukan demi mencapai return tinggi.

Jiwasraya juga diketahui telah melakukan rekayasa harga saham.

serta adanya pembentukan harga produk saving plan yang ditawarkan dengan jaminan return sebesar 9 persen hingga 13 persen sejak 2013 hingga 2018 dengan periode pencairan setiap tahun.

Menteri BUMN, Erick Thohir  menuturkan pihak Jiwasraya telah kesulitan membayar polis sejak 2006.

Namun hal ini terus meningkat pada 2011.

"Nah khususnya dengan Jiwasraya, sebenarnya kan hal ini sudah terjadi mulai 2006 tetapi pada 2011 terus meningkat," ucap Erick.

Puncaknya pada Desember 2019, Jiwasraya mengaku tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran sebesar Rp 12,4 triliun.

Tekait persoalan ini Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut, ada indikasi kriminal dalam kasus ini.

Sehingga dalam penyelesaiannya bakal diserahkan kedalam ranah hukum.

Sri Mulyani menuturkan dalam penyelesaian masalah Jiwasraya, akan melibatkan pihak Kepolisian, Kejaksaan, bahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

Upaya Erick Perbaiki Tubuh Jiwasraya

Erick Tohir Rancangkan Solusi PT Asuransi Jiwasraya (Kolase TRIBUNNEWS/KOMPAS.com/Deti Mega Purnamasari)

Menteri BUMN menyebut, langkah awal dalam menyelesaikan kasus gagal bayar perusahaan asuransi pelat merah ini adalah holdingisasi perusahaan.

Nah insya Allah dalam enam bulan ini kami coba mempersiapkan solusi- solusinya," ujar Erick yang dilansir kanal YouTube metrotvnews, Senin (23/12/2019).

"Satu diantaranya diawali dengan pembentukan holdingisasi pada perusahaan asuransi," imbuhnya.

Proses holdingisasi ini akan dapat menciptakan cash flow (arus kas).

Tujuannya untuk membantu para nasabah yang belum mendapatkan kepastian polis.

Sementara restrukturisasi akan menjadi solusi jangka panjang Erick dalam memperbaiki kinerja keuangan Jiwasraya. (*)

(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma, Kompas.com/Virdita Rizki Ratriani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini