TRIBUNNEWS.COM - Menteri BUMN Erick Thohir telah menunjuk Amien Sunaryadi sebagai Komisaris Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN), sementara Zulkifli Zaini sebagai direktur utamanya.
Sebelumnya, Rudiantara dikabarkan bakal menjadi salah satu pimpinan PLN.
Namun, Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga membantah BUMN pernah menyampaikan Rudiantara bakal memimpin PLN.
Arya berujar, sebelumnya Kementerian BUMN hanya mengatakan Rudiantara menjadi salah satu kandidatnya.
"Sejak awal kami tidak pernah mengatakan itu, kami mengatakan bahwa Pak Rudiantara salah satu kandidat tiga orang nama itu," kata Arya Sinulingga di Kementerian BUMN, Senin (23/12/2019), dikutip dari YouTube Kompas TV.
Ia mengatakan, pemilihan Amien Sunaryadi dan Zulkifli Zaini menjadi pimpinan PLN itu berdasarkan kebutuhan.
"Kalau soal dipilih enggak dipilih, ini kan soal kebutuhan ke depannya," jelasnya.
Sehingga, Arya menegaskan, Kementerian BUMN tidak pernah menyampaikan akan memilih Rudiantara.
"Tapi dari Kementerian BUMN tidak pernah ngomongin ini gitu, tidak pernah," tegasnya.
Ditanya mengenai Rudiantara akan dipilih menempati posisi pimpinan perusahaan BUMN lainnya, Arya belum mau membocorkannya.
Ia berujar, akan melihat kebutuhan dari perusahaan BUMN ke depannya.
"Nanti kita lihat, kalau nanti ada kebutuhan BUMN, bisa kita minta lagi beliau," katanya.
"Apalagi kan data beliau sudah kami dapat," lanjut Arya.
Staf khusus Erick Thohir ini lalu menyatakan pemilihan Zulkifli Zaini sebagai Direktur Utama PLN merupakan pilihan terbaik.
"Untuk saat ini yang terbaik yang dibutuhkan oleh PLN adalah Pak Zulkifli," ujar Arya.
Sebelumnya, Arya Sinulingga pernah menyampaikan pendapatnya mengenai kabar Rudiantara bakal menjadi Direktur Utama PLN.
Arya menilai Rudiantara bisa memimpin perusahaan BUMN karena pengalamannya yang pernah menjadi Wakil Direktur PLN.
Ia mengatakan pemilihan tersebut sesuai aturan dan melalui proses yang ditentukan.
Erick Thohir telah mengusulkan tiga nama untuk menjadi kandidat Direktur Utama PLN kepada Presiden Jokowi.
"Pasti kalau sesuai dengan aturan yang biasa dilakukan di BUMN untuk direksi, pasti ada proses-proses itu,
termasuk beberapa nama yang kita usulkan kepada Pak Presiden," ujar Arya Sinulingga, dikutip dari YouTube Kompas TV, Senin (25/11/2019).
Sehingga menjawab kabar masuknya nama Rudiantara dalam tiga nama kandidat itu, Arya tidak mau membocorkannya.
"Ya kalau beliau (Rudiantara) jadi pasti nama beliau ada di situ," ungkap Arya.
Menurut Arya, rekam jejak Rudiantara dapat menjadi acuan Erick Thohir untuk memilih dirut PLN.
"Kita kan tahu Pak Rudiantara ini sebelum jadi menteri kan berasal dari swasta, beliau juga sudah berpengalaman memimpin perusahaan telekomunikas," katanya.
"Jadi, pengalaman beliau di perusahaan tersebut kita lihat menjadi acuan kita ketika mengambil orang-orang yang akan memimpin BUMN," jelas Arya.
Ia juga menyebut Rudiantara mengerti mengenai kebijakan publik, sehingga kemampuan itu menurutnya bisa dijadikan sebagai pertimbangan memimpin PLN.
"Beliau kan juga sudah pernah memimpin kementerian. Berarti beliau mengerti mengenai kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan kebijakan publik yang menyangkit masyarakat luas lah," ungkapnya.
"Itu kan pertimbangan yang kami rasakan cukup matang untung mempimpin perusahaan sekelas PLN," lanjut Arya.
Ia menegaskan, pengalaman dari Rudiantara itu menjadi acuan dari Kementerian BUMN untuk menentukan posisi Rudiantara di BUMN.
"Yang pasti pengalaman beliau di profesional udah jadi acuan kita. Kemampuan beliau sudah jadi acuan kita untuk menentukan beliau berada di posisi mana, gitu," imbuhnya.
(Tribunnews.com/Nuryanti)