TRIBUNNEWS.COM - Gerhana matahari cincin akan terjadi di beberapa wilayah di Indonesia pada Kamis (26/12/2019) besok.
Saat terjadi gerhana matahari cincin, kita tidak boleh melihat matahari secara langsung.
Ketika melihat matahari tanpa bantuan kacamata khusus, akan berbahaya bagi kesehatan mata kita.
Dilansir laman Instructables.com, jika kita tidak memiliki kacamata khusus gerhana matahari, kita bisa membuat kacamata gerhana sendiri di rumah dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan.
Berikut langkah Membuat Kacamata Khusus Gerhana Matahari:
Kumpulkan Bahan-bahan
1) Kertas box atau kertas yang tebal
2) Klise untuk kacamata
3) Filter matahari
4) Gunting
5) Pensil atau bolpoin
Cara Membuat
Jika membuat bingkai sendiri dari awal, mulai dengan meletakkan kertas box di permukaan yang rata.
Selanjutnya, gambar garis besar atau tempatkan cetakan kacamata di atasnya.
Setelah kertas disiapkan, gunakan gunting untuk memotong bingkai.
Ukur dan potong filter surya sehingga benar-benar menutupi lubang mata kacamata.
Pastikan untuk tidak menusuk atau menggores filter saat memegangnya karena cacat apa pun dapat mengurangi kualitas pelindungnya.
Pastikan untuk tidak memotong filter surya terlalu dekat dengan ukuran.
Rekatkan filter surya pada bingkai kacamata.
Lakukan Uji Coba
Untuk menentukan keamanan kacamata gerhana matahari, saatnya untuk uji coba.
Pergilah ke ruangan gelap, kenakan kacamata, dan minta teman menyinari senter ke arah Anda.
Jika ada cahaya terang yang masuk (tanpa rona kuning /oranye), artinya kacamata buatan Anda tidak bisa digunakan.
Mengutip dari laman Timeanddate.com, cara termudah dan tercepat untuk melihat gerhana matahari dengan aman, adalah dengan proyektor yang terbuat dari 2 lembar kartu atau kertas.
Bahan yang Dibutuhkan:
2 lembar karton putih kaku atau 2 lembar kertas putih biasa
Paku payung, pin tajam, atau jarum.
Cara Membuat dan Menggunakan
1) Untuk membuat versi cepat dari teropong lubang jarum, ambil selembar kertas dan buat lubang kecil di tengahnya menggunakan pin atau paku.
2) Pastikan lubang yang dibuat itu bisa bulat dan halus.
3) Hadapkan proyektor ke matahari.
4) Pegang dan angkat 1 lembar kertas di atas bahu agar matahari bersinar di atas kertas.
5) Lembar kertas ke-2 akan bertindak sebagai layar.
6) Pegang dari jauh, dan kita akan melihat gambar terbalik matahari yang mengarah di layar kertas melalui lubang jarum.
7) Untuk membuat gambar gerhana matahari lebih besar, pegang kertas layar lebih jauh dari kertas dengan lubang jarum.
Apa bahaya yang ditimbulkan setelah melihat matahari secara langsung?
Melansir laman Arpansa.gov.au, melihat gerhana matahari dapat menyebabkan kehilangan penglihatan secara permanen.
Kerusakan yang ditimbulkan terjadi dengan cepat tanpa menimbulkan rasa sakit terlebih dulu.
Penglihatan yang rusak belum ada cara menanganinya, sehingga melihat gerhana matahari ini berbahaya sekali, apalagi untuk anak-anak.
Disarankan untuk menggunakan kacamata khusus apabila ingin melihat gerhana matahari.
Bahaya utama bagi mata dari sinar matahari yang sangat intens adalah dari panas (radiasi inframerah), UVR (radiasi ultraviolet) dan dari cahaya tampak berlebihan, terutama cahaya biru.
Bahkan pandangan sekilas pada matahari dapat memusatkan sejumlah besar panas ke bagian belakang mata (retina).
Risiko dari cahaya biru dapat menyebabkan kerusakan mata melalui retinopati fotokimia.
Kerusakan Retina
Melihat cahaya yang intens dari matahari bahkan hanya beberapa detik, dapat menyebabkan kerusakan permanen pada retina.
Retina tidak memiliki kepekaan terhadap rasa sakit.
Karena efek kerusakan retina yang mungkin tidak muncul selama berjam-jam, tidak ada peringatan bahwa cedera pada mata telah terjadi.
Jumlah waktu melihat matahari yang akan menyebabkan hilangnya penglihatan bervariasi, tetapi biasanya dalam hitungan detik.
Anak-anak terutama lebih beresiko menderita kerusakan mata akibat melihat gerhana matahari, karena lebih banyak cahaya yang mencapai retina daripada orang dewasa.
Mengamati matahari dengan aman atau menonton gerhana, dibutuhkan kacamata pelindung khusus atau kacamata gerhana.
Kacamata hitam yang memiliki perlindungan UV, tidak akan cukup melindungi mata.
(Tribunnews.com/Nuryanti)