Nabi Muhammad SAW juga menganjurkan umatnya untuk mendirikan shalat saat terjadi gerhana.
Mengutip dari bersamadakwah.net, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda mengenai gerhana dan shalat gerhana:
إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لاَ يَخْسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمُوهَا فَافْزَعُوا لِلصَّلاَةِ
Artinya: “Sesungguhnya matahari dan bulan merupakan dua tanda kekuasaan Allah Azza wa Jalla. Terjadinya gerhana matahari atau bulan itu bukanlah karena kematian seseorang atau kehidupannya. Oleh karena itu, jika kau menyaksikan gerhana bergegaslah untuk mengerjakan shalat.” (HR. Muslim)
Para ulama menjelaskan bahwa hukum dari shalat gerhana adalah sunnah muakkad bagi laki-laki maupun perempaun.
Gerhana matahari cincin yang terjadi di Indonesia dapat diamati di wilayah bagian barat seperti Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur.
Kepala Bidang Diseminasi, Dr. Emanuel Sungging Mumpuni, M.Si menyebut, puncak gerhana matahari cincin akan terjadi pada pukul 12:17 WIB.
(Tribunnews.com/Miftah)