(Semoga Anda memiliki kegembiraan Natal yang merupakan harapan; Semangat Natal yang damai; Jantung Natal yang adalah cinta.)
19. What is Christmas? It is tenderness for the past, courage for the present, hope for the future. It is a fervent wish that every cup may overflow with blessings rich and eternal and that every path may lead to peace.
(Apa itu Natal? Itu adalah kelembutan untuk masa lalu, keberanian untuk saat ini, harapan untuk masa depan. Adalah keinginan kuat bahwa setiap cawan dapat dipenuhi dengan berkat-berkat yang kaya dan abadi dan agar setiap jalan dapat menuntun pada kedamaian)
20. Probably the reason we all go so haywire at Christmas time with the endless unrestrained and often silly buying of gifts is that we don’t quite know how to put our love into words.
(Mungkin alasan kita semua menjadi sangat kacau pada waktu Natal adalah saat membeli hadiah yang tak terkendali dan sering kali konyol karena kita tidak cukup tahu bagaimana cara mengungkapkan cinta kita ke dalam kata-kata)
21. The magic of Christmas never ends and its greatest of gifts are family and friends.
(Keajaiban Natal tidak pernah berakhir dan hadiah terbesarnya adalah keluarga dan teman.)
22. Winter is the time for comfort, for good food and warmth, for the touch of a friendly hand and for a talk beside the fire: it is a time for home.
(Musim dingin adalah waktu untuk kenyamanan, untuk makanan dan kehangatan yang baik, untuk sentuhan tangan yang ramah dan untuk berbicara di samping api: ini adalah waktu untuk pulang)
23. The best way to spread Christmas cheer is singing loud for all to hear!
(Cara terbaik untuk menyebarkan keceriaan Natal adalah bernyanyi keras untuk didengar semua orang!)
24. The best of all gifts around any Christmas tree is the presence of a happy family all wrapped up in each other.
(Yang terbaik dari semua hadiah di sekitar pohon Natal adalah kehadiran keluarga bahagia yang terbungkus satu sama lain)
25. One of the most glorious messes in the world is the mess created in the living room on Christmas day. Don't clean it up too quickly.
(Salah satu kekacauan paling mulia di dunia adalah kekacauan yang dibuat di ruang tamu pada hari Natal. Jangan terlalu cepat membersihkannya)
26. Gifts of time and love are surely the basic ingredients of a truly merry Christmas.
(Hadiah waktu dan cinta pasti merupakan bahan dasar dari Natal yang benar-benar meriah)
27. My idea of Christmas, whether old-fashioned or modern, is very simple: loving others.
(Ide saya tentang Natal, apakah kuno atau modern, sangat sederhana: mencintai orang lain)
28. Maybe Christmas, he thought, doesn't come from a store. Maybe Christmas, perhaps, means a little bit more.
(Mungkin Natal, pikirnya, tidak datang dari toko. Mungkin Natal, mungkin, berarti sedikit lebih banyak)
29. It's not what's under the Christmas tree that matters but who's around it.
(Bukan apa yang ada di bawah pohon Natal yang penting tapi siapa yang ada di sekitarnya)
30. I don't think Christmas is necessarily about things. It's about being good to one another.
(Aku tidak berpikir Natal adalah tentang hal-hal. Ini tentang bersikap baik satu sama lain)
31. It is the personal thoughtfulness, the warm human awareness, the reaching out of the self to one’s fellow man that makes giving worthy of the Christmas spirit.
(Adalah perhatian pribadi, kesadaran manusia yang hangat, pencapaian dari diri sendiri kepada sesama manusia yang membuat memberi layak bagi semangat Natal)
32. The joy of brightening other lives, bearing each others' burdens, easing others' loads and supplanting empty hearts and lives with generous gifts becomes for us the magic of the holidays.
(Kegembiraan mencerahkan kehidupan lain, menanggung beban satu sama lain, meringankan beban orang lain dan menggantikan hati yang kosong dan hidup dengan hadiah yang murah hati bagi kita menjadi keajaiban liburan.)
33. Christmas waves a magic wand over the world, and behold, everything is softer and more beautiful.
(Natal melambaikan tongkat sihir ke seluruh dunia, dan lihatlah, semuanya lebih lembut dan lebih indah.)
34. Christmas is a bridge. We need bridges as the river of time flows past. Today's Christmas should mean creating happy hours for tomorrow and reliving those of yesterday.
(Natal adalah jembatan. Kita membutuhkan jembatan saat sungai waktu lewat. Natal hari ini harus berarti menciptakan jam-jam bahagia untuk hari esok dan menghidupkan kembali hari-hari kemarin)
35. Best of all, Christmas means a spirit of love, a time when the love of God and the love of our fellow men should prevail over all hatred and bitterness, a time when our thoughts and deeds and the spirit of our lives manifest the presence of God.
(Yang terbaik dari semuanya, Natal berarti semangat cinta, masa ketika cinta Tuhan dan cinta sesama harus menang atas semua kebencian dan kepahitan, masa ketika pikiran dan perbuatan kita serta semangat hidup kita memanifestasikan kehadiran Tuhan)
(Tribunnews.com/Bunga)